Mohon tunggu...
Maya Nirmala Sari
Maya Nirmala Sari Mohon Tunggu... Freelancer - Dosen - Editor Website Bisnis dan Keuangan

Peduli lingkungan dan cinta buah-buahan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Suatu Pagi di Puncak Rinjani

10 Februari 2016   18:11 Diperbarui: 10 Februari 2016   18:23 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bukan aku yang memulai menghubungimu. Tapi kamu. Aku sempat tidak mengerti, maumu apa sebenarnya, kak. Ah, lalu aku sadar, toh kamu juga manusia biasa. Mungkin kamu juga rindu. Itu saja.

Berapa lama kamu khilaf, kak? Dengan cepat kamu bisa kembali mengendalikan diri, dan tentu saja, hati. Lalu sunyi. tanpa kabar. 

Aku merasa dipermainkan dengan seribu maaf yang telah terucap. Aku kah layanganmu? yang diulur tinggi terbang menggapai langit, dibahagiakan sampai lupa diri. Lalu dengan cepat kau putus benang layangan ini. Tidak dapat kembali menyentuh bumi karena angin terus mempermainkan tak tentu arah.

Kamu, telah membuat aku berat untuk menunaikan janjiku untuk tidak galau lagi. Dan kamu, juga melanggar janjimu sendiri. Ya, kamu janji tidak akan meninggalkanku kan, kak? Kamu akan menemaniku melewati masa-masa sulit untuk melupakan kisah kita.

Sekarang, malah kamu yang galau dengan kisah baru yang entah itu nyata atau drama. Kamu melanggar janjimu, kak. Karena pada akhirnya, kamu meninggalkan aku juga.

 

sumber gambar : alam-maya.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun