Mohon tunggu...
mayang Desma Dwiyana
mayang Desma Dwiyana Mohon Tunggu... Guru - Guru

Volly ball

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Teori Emotional Intelligence dari Daniel Goleman

19 Januari 2025   05:13 Diperbarui: 19 Januari 2025   05:13 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Teori Emotional Intelligence (Kecerdasan Emosional) dari Daniel Goleman mengacu pada kemampuan individu untuk mengenali, memahami, mengelola, dan menggunakan emosi mereka sendiri serta emosi orang lain secara efektif. Goleman mengemukakan bahwa kecerdasan emosional memainkan peran yang sangat penting dalam kesuksesan pribadi dan profesional, bahkan lebih penting daripada kecerdasan intelektual (IQ).

Goleman membagi kecerdasan emosional menjadi lima kompetensi utama, yang terbagi dalam dua kategori besar: 

kemampuan pribadi (self-awareness dan self-management) dan kemampuan sosial (social awareness dan relationship management).

Lima Kompetensi Kecerdasan Emosional Menurut Goleman:

1. Kesadaran Diri (Self-Awareness)

Kemampuan untuk mengenali dan memahami emosi diri sendiri, serta pengaruhnya terhadap pikiran dan perilaku. Individu dengan kesadaran diri yang tinggi dapat memahami kekuatan dan kelemahan emosional mereka. Ini mencakup:

Pemahaman diri:

 Mengetahui apa yang dirasakan dan mengapa perasaan tersebut muncul.

Kepercayaan diri: Rasa percaya diri yang berasal dari pemahaman yang mendalam tentang diri sendiri.

2. Pengelolaan Diri (Self-Regulation)

Kemampuan untuk mengendalikan emosi, mencegah reaksi impulsif, dan menyesuaikan perilaku dalam situasi yang berbeda. Pengelolaan diri yang baik membantu individu tetap tenang dan berpikir jernih dalam situasi stres atau tekanan. Ini mencakup:

Pengendalian diri:

 Mengatur dan mengelola emosi negatif, seperti kemarahan atau frustrasi.

Keberlanjutan: Kemampuan untuk tetap fokus dan termotivasi meskipun menghadapi tantangan.

3. Motivasi (Motivation)

Kemampuan untuk memotivasi diri sendiri dan berusaha mencapai tujuan dengan tekun, serta menanggapi tantangan secara positif. Individu yang memiliki kecerdasan emosional tinggi dapat mengatasi kegagalan dengan optimisme dan terus berusaha mencapai tujuan mereka. Ini mencakup:

Penghargaan terhadap pencapaian:

Memiliki dorongan internal untuk mencapai tujuan.

Komitmen terhadap tujuan: Mampu bertahan dan fokus pada tujuan jangka panjang meskipun ada hambatan.

4. Empati (Empathy)

Kemampuan untuk memahami dan merasakan perasaan orang lain, serta memberikan respons yang sesuai dengan kebutuhan emosional mereka. Empati adalah kunci dalam interaksi sosial yang sehat dan mencakup:

Pemahaman sosial: 

Mampu memahami perspektif dan perasaan orang lain.

Kepekaan terhadap emosi orang lain: Memahami perasaan orang lain dalam konteks sosial dan budaya.

5. Keterampilan Sosial (Social Skills)

Kemampuan untuk membangun hubungan yang sehat dan efektif dengan orang lain. Individu dengan keterampilan sosial yang baik dapat berkomunikasi dengan efektif, mengatasi konflik, dan bekerja sama dengan orang lain untuk mencapai tujuan bersama. Ini mencakup:

Komunikasi yang baik:

 Kemampuan untuk mendengarkan dengan aktif dan berbicara dengan jelas.

Kerja tim dan kolaborasi: 

Mampu bekerja sama dan membangun hubungan yang positif dengan orang lain.

Pentingnya Kecerdasan Emosional

Menurut Goleman, kecerdasan emosional sangat penting karena:

Kecerdasan emosional berhubungan dengan kesuksesan dalam kehidupan pribadi dan profesional, seperti dalam hubungan interpersonal, kepemimpinan, dan kerja tim.

Kecerdasan emosional memungkinkan individu untuk mengelola stres, beradaptasi dengan perubahan, dan berinteraksi secara lebih efektif dengan orang lain.

Penelitian menunjukkan bahwa orang dengan kecerdasan emosional yang tinggi cenderung lebih sukses dalam pekerjaan dan memiliki hubungan yang lebih sehat.

Secara keseluruhan, teori kecerdasan emosional Goleman menekankan bahwa kecerdasan emosional bukanlah sesuatu yang tetap, melainkan dapat dikembangkan dan ditingkatkan melalui pembelajaran dan pengalaman. Ini menjadi keterampilan penting yang dapat meningkatkan kesejahteraan dan kesuksesan dalam berbagai aspek kehidupan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun