Melihat pertama kali Jansen mengalami dimana ia berada di posisi terendah dalam hidupnya, membuatku berpikir sejenak tentang hubunganku dengan almarhum orangtua ku. Dulu nya diriku merupakan seorang yang berusaha memberikan yang terbaik, berubah menjadi seorang yang cukup membantah dan arogan, awalnya kedua orangtuaku mengaggap ku lancang, tapi sebenarnya mereka yang tidak menyadari bahwa apa yang kualami ini diluar itu sangatlah mempengaruhi kondisi mentalku, aku menceritakan semua ini kepada mereka, dan mereka akhirnya mengerti. Aku bukan berusaha membantah atau melawan, aku hanya ingin ketenangan, kebahagiaan yang selalu direnggut oleh pahitnya kehidupan ini.
Aku tidak mendapat apa yang ku inginkan, tapi aku membutuhkannya, untuk kebaikan diriku sendiri, aku tak tahu apa yang kupikirkan saat itu, aku tidak bisa tidur nyenyak untuk waktu yang cukup lama. Tapi walaupun aku bertengger di masa lalu, aku tak akan merubah apa yang sudah terjadi, dan lebih baik menerima, dan menikamti apa yang ada.
P.SÂ
Maaf kalau 2 minggu terakhir jadwal agak berantakan, tapi semoga bisa menikmati cerita
ada kemungkinan cerita akan di re-upload di wattpad dan dilanjutkan disana
dan ini akan jadi chapter terakhir yang di unggah di kompasiana
demikian info sejenak dari saya
selamat membaca
xoxoxoxo
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H