:ini adalah pemandangan yang indah. ucap sepasang mata yang telah sekian lama hidup dalam keadaan mengagumi dirinya sendiri setiap kali menemukan kaca atau kolam atau apa saja yang bisa memantulkan dirinya. dan tak kunjung paham apakah mata kanan suka mengeluarkan pujian terhadap mata kiri atau mata kiri suka membalas pujian kepada mata kanan. sepasang mata yang begitu takjub pada dirinya sendiri oleh karena terlalu lama tak meloncat dari rongganya dan menggelinding di lapangan
gunung arjuno. awan tipis yang menggenang di bawah dagu. kontur tanah serupa gelombang besar. dan obsesi yang diamdiam telah menyusun tepian pigura di empat sisi sebuah foto, yang mungkin seperti lukisan atau adegan sebuah film
setiap kali ku hadapi mereka aku selalu berusaha memastikan bahwa aku tidak berada didalamnya, aku bukan bagian dari mereka, aku bukan pemandangan, aku hanya salah satu bagian dari dunia yang memandang, atau aku sudah tak bisa keluar dari  jejaring halus dari tafsiran dan hayalanku sendiri . oh ada sepasang kekasih menari di tengahnya seperti pementasan yang khusyu' dan tak butuh penonton
kiranya sebuah kecantikan yang lugu membuat arjuno nyaris tak mampu melanjutkan tidurnya malam ini
rasa kantuk yang siap meletus di utara
suatu generasi yang bibirnya mengkilap dengan rongga mulut yang sentuhannya dingin dan kalimat penyimpan bau bacin seperti di tempat wisata.
di kulitku
ada lembah yang di dasarnya mengalir sungai legendaris
orangorang mulai ramai mengunjunginya untuk melakukan aktivitas arung jeram
menurut keterangan seorang muda pernah terjadi kecelakaan di sungai itu dengan tiga korban melayang akibat banjir yang datang dari hulu tidak terpantau dengan baik
ada bukit dimana pada kelandaiannya sudah di bangun gubug seperti rumah panggung
seorang pengusaha dari daerah lain telah menghabiskan dana kirakira 150 juta untuk membeli bambubambu berikut bahanbahan yang lain dan membayar pekerja selama lima bulan pengerjaan