Mohon tunggu...
Ma'x Faruq
Ma'x Faruq Mohon Tunggu... -

di gunung aku renung. di bukit aku bangkit. di pantai aku derai. di pasir aku dikir. di samudera aku buka oleh alpa. dalam diri aku wiji

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Aku Sedang Sibuk Mencari Api Bagi Pembakaran Puisi

28 Mei 2014   10:45 Diperbarui: 6 Juli 2015   04:58 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

sekarang bangunan itu telah di pindah tangankan karena pemilik pertama bangkrut nyaleg dan gagal memiliki jas, hehehe

ada sawah terasering tempat bagi jagung bawang dan tanaman sayur tumbuh atau baru di tanam

ada petani dengan motormotor pengangkut hasil bumi datang dan pergi

lebih dari dua puluh empat jam arjuno mengisi waktu dengan turunnaik-naikturun di pematang

sering ia perhatikan pancuran yang mengeluarkan air dengan debet yang tak rata satu sama lain

sesekali ia masuk ke gubug untuk membaca sesuatu atau berbaur ke tengahtengah perkumpulan

sesekali dia berwuduk di salah satu pancuran yang dia suka

ah, arjuno tampak seperti anak muda yang saleh dalam kurun lebih dari dua puluh empat jam ini

kadang dia turun ke selokan  mungkin kebelet kencing atau berak

seperti ada potonganpotongan beberapa novel yang berceceran di sekitarnya yang hendak ia tangkap

dan dia begitu yakin akan kemampuannya menumbuhkan novel dalam tulisan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun