arjuno segera naik ke atas bukit dan berniat menawarkan diri untuk membacakan puisi di tengahtengah mereka
tapi mendadak mulut mereka hanya menganga
adakah yang mengerti puisi apakah dirinya juga sudah mengerti puisi
barangkali telah lebih dulu puisi menemukan hidupnya di berbagai anasir bendabenda dan peristiwa di sekitar sebelum kata
barangkali selama ini puisi hanyalah bayangan yang salah tentang keindahan
serupa keyakinan yang terus membenarkan dirinya dalam kabut di puncak kata pada ketinggian gunung bahasa
menjelang rembang arjuno mengajak mereka memungut sampah di sekeliling gubug lalu membakarnya
arjuno terus menjaga dan mengatur api unggun sampai seseorang mengajaknya pulang ke dalam dongeng yang lain
aku ikut menjaga api sambil terus melempar puisi ke dalam kobaran kehidupan yang lain
Malang, 27 mei 2014
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H