Mohon tunggu...
Ma'x Faruq
Ma'x Faruq Mohon Tunggu... -

di gunung aku renung. di bukit aku bangkit. di pantai aku derai. di pasir aku dikir. di samudera aku buka oleh alpa. dalam diri aku wiji

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Aku Sedang Sibuk Mencari Api Bagi Pembakaran Puisi

28 Mei 2014   10:45 Diperbarui: 6 Juli 2015   04:58 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

arjuno segera naik ke atas bukit dan berniat menawarkan diri untuk membacakan puisi di tengahtengah mereka

tapi mendadak mulut mereka hanya menganga

adakah yang mengerti puisi apakah dirinya juga sudah mengerti puisi

barangkali telah lebih dulu puisi menemukan hidupnya di berbagai anasir bendabenda dan peristiwa di sekitar sebelum kata

barangkali selama ini puisi hanyalah bayangan yang salah tentang keindahan

serupa keyakinan yang terus membenarkan dirinya dalam kabut di puncak kata pada ketinggian gunung bahasa

menjelang rembang arjuno mengajak mereka memungut sampah di sekeliling gubug lalu membakarnya

arjuno terus menjaga dan mengatur api unggun sampai seseorang mengajaknya pulang ke dalam dongeng yang lain

aku ikut menjaga api sambil terus melempar puisi ke dalam kobaran kehidupan yang lain

Malang, 27 mei 2014

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun