Memang sudah merupakan bagian dari konsekuensi perkembangan pesat pengaruh globalisasi di era millenial. Tugas gerakan perempuan saat ini masih panjang, hak -- hak kesetaraan masih banyak didominasi olek kaum lelaki. Baik secara lapisan sosial atau kedudukan dalam ranah pembuat peraturan. Dilain sisi masyarakat juga harus menyadari, bahwa pandangan sosial budaya feodalis terhadap wanita perlu diubah. Ikut serta mendukung kaum wanita untuk meneruskan cita -- cita luhur R.A Kartini yang belum sepenuhnya terwujud ditengah kehidupan masyarakat Indonesia.
Ir. Soekarno sebagai presiden pertama negara Indonesia telah mengesahkan peringatan hari Kartini karena jasa -- jasa yang dilakukan beliau untuk kesejahteraan bangsa Indonesia. Hal ini dapat menjadi acuan sekaligus bahan refleksi bagi kaum wanita untuk tetap berani memperjuangkan kebebasan dalam budaya feodalis masyarakat yang membelenggu.Â
Merubah perspektif masyarakat terhadap cara menilai kualitas kaum wanita. Sehingga dapat mengganti pandangan publik yang selama ini telah menilai wanita secara biologis atau kecantikan fisik. Sebab masih banyak perekrutan tenaga kerja perusahaan industri dan pegawai pemerintahan dari kalangan wanita yang diseleksi menurut keindahan fisik. Bahkan tidak melihat dari kecerdasan dan seberapa jauh pengetahuan tentang akademis.
"Kaum lelaki sekarang telah memberikan label kepada perempuan, bahwa mereka berpenampilan secantik -- cantiknya untuk alat pemuas nafsu lawan jenis. Sampai -- sampai salah satu syarat diterima kerja, perempuan harus memiliki kecantikan biologis"
Sebelum tergerus oleh masa, generasi muda perempuan yang merupakan calon ibu harus sadar dalam meningkatkan kesungguhan dalam menempuh pendidikan. Mempelajari arti murni emansipasi yang berlaku di masyarakat. Meminimalisir pola hidup yang kurang bermanfaat untuk masa depan. Ikut serta dalam organisasi juga solusi untuk mengarahkan aktivitas yang lebih positif dan menghindari pengaruh negatif dari waktu luang.Â
Melatih mentalitas berpendapat dan kualitas dalam literasi. Sehingga dapat melahirkan sosok R.A Kartini baru untuk merubah pandangan sosial budaya masyarakat yang semakin menenggelamkan banyak aspek kepercayaan terhadap hak -- hak wanita untuk ikut dalam memajukan negara Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H