Mohon tunggu...
Arofiah Afifi
Arofiah Afifi Mohon Tunggu... Guru - Guru Paud.

Hobi membaca, menulis blog. Penulis artikel, sedang mendalami fiksi dan Sastra.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kereta Api Dalam Kenangan

28 September 2022   00:04 Diperbarui: 28 September 2022   00:05 327
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar. Tribunnews.com

Sebelum bel tanda pintu kreta,  terbuka, dan ada penumpang turun,  jangan harap badan isi bisa  bergeser dari tempatnya. Nah dalam kondisi ini bagi saya, merupakan pengalaman yang kadang bikin pengen nangis, kalo tidak urgen untuk pulang cepat, saya lebih memilih menunggu kereta senggang  di  jam 8 malam. 

Sumber gambar. Tribunnews.com
Sumber gambar. Tribunnews.com

Berdiri Hingga Pegel 

Ya namanya kereta Jakarta, Jumlah tempat duduk berbanding terbalik dengan jumlah penumpang, bagi penumpang berusia muda, sering sekali kita ga dapet tempat duduk, meskipun duduk, pasti akan mengalah untuk yang lebih membutuhkan. Kalo sudah begini, ya nikmati saja berdiri sampe pegel hingga tiba ke tujuan. 

Pelcehan seksual.

Masih pada kondisi kreta saat penuh sesak, bagi orang-orang yang tidak bertanggung jawab, kondisi penuh sesak ini mereka manfaatkan untuk melkukan aksi yang tidak senonoh. Tidak perlu saya ceritakan apa aksinya. Maka untuk menghindari pengalaman ini saya selalu masuk dibagikan gerbong khusus perempuan. Kan jadi santai dan aman, sesama perempuan ini berdempetan juga ga cemas. 

Semerbak berbagai aroma 

Kalo jam berangkat kerja, semerbak aroma menguar dengan sangat bersahabat, wangi parfum, wangi bedak dan 1001 aroma segar, namun berbeda kondisi jika jam pulang kerja. 1001 aroma menguar membuat pusing kepala, sukur jika kita bawa parfum yang bisa menetralisir aroma yang tidak sedap tersebut, nah jika parfum tersebut ada di dalam tas dan sulit bergerak?  Sementara cadar yang saya kenakan pun tak banyak membantu menahan aroma sampai ke hidung. Yah sudah, nikmati saja. Paling pas turun dari kreta saya kembali sempatkan untuk menangis.. haha .

Nah begitulah pengalaman dan kenangan saya bersama Kereta. Penuh kenangan indah. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun