Pada saat pertama kali memasukkan bibit tanaman (cangkokan) ke dalam lubang tanam itu perlu ditambahkan pupuk kandang (kotoran kambing/srintil wedhus) yang sudah matang proses dekomposisinya. Selain itu juga tanah, pupuk NPK yang sudah dihaluskan secukupnya dan kompos (rabuk).Â
Pupuk lengkap NPK yang diaplikasikan akan berpengaruh positif terhadap pertumbuhan generatif (bunga dan buah) tanaman.Â
Sritil wedhus itu ditengarai kandungan nitrogennya cukup tinggi sehingga berpengaruh positif terhadap pertumbuhan vegetatif (daun dan habitus/perawakan) tanaman.Â
Tumben, buah jambu berbuah lebat tapi mudah rontok dan buahnya busukÂ
Sepertinya tahun-tahun lalu pohon buah jambu air kami berbuah normal-normal saja, tapi tumben kali ini tidak sesuai harapan.Â
Saya mencoba mencari tahu, dan ada dua kemungkinan yang menjadi penyebabnya.Â
Kemungkinan pertama karena unsur hara kalsium sudah kurang tersedia bahkan tidak tersedia sama sekali bagi perakaran tanaman jambu.Â
Untuk itu perlu ditambahkan kapur dolomit di sekitar perakaran. Sekadar untuk diketahui bahwa di dalam kapur dolomit terkandung 30-40 persen kalsium oksida (CaO atau kapur tohor) dan 13-18 persen magnesium oksida (MgO).Â
Baik CaO maupun MgO, keduanya berpengaruh positif dalam meningkatkan jumlah klorofil yang berperan dalam fotosintesis.
Pupuk kalsium yang diaplikasikan akan memperkuat cabang, ranting dan tangkai bunga serta buah. Kemungkinan kedua, akibat serangan lalat buah (Bactrocera sp).Â
Mekanismenya kurang lebih, lalat buah menusukkan ovipositor telurnya ke dalam buah muda (pentil). Lalu telur menetas menjadi belatung (ulat) yang kemudian menyebabkan buah busuk dan akhirnya rontok, berguguran ke tanah.Â