Mohon tunggu...
Mawan Sidarta S.P.
Mawan Sidarta S.P. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lifelong learner, Penyuka traveling, Pemerhati sejarah (purbakala) - lingkungan - masalah sosial - kebudayaan.

Lulusan S1 Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Jember. Pernah bekerja di perusahaan eksploitasi kayu hutan (logging operation) di Sampit (Kalimantan Tengah) dan Jakarta, Projek Asian Development Bank (ADB) pendampingan petani karet di Kuala Kurun (Kalimantan Tengah), PT. Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) Surabaya. Sekarang berwirausaha kecil-kecilan di rumah. E-mail : mawansidarta@yahoo.co.id atau mawansidarta01@gmail.com https://www.youtube.com/channel/UCW6t_nUm2OIfGuP8dfGDIAg https://www.instagram.com/mawansidarta https://www.facebook.com/mawan.sidarta https://twitter.com/MawanSidarta1

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Fenomena "Bediding", Waspadai Ular Masuk Pemukiman Warga

16 Juli 2021   09:56 Diperbarui: 16 Juli 2021   12:57 1797
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Alat semprot nyamuk (Dokumentasi Mawan Sidarta)

Di kawasan tertentu, seperti di Kalimantan, nyamuk bisa menyebabkan terjangkitnya penyakit endemik seperti malaria. Penyakit ini disebabkan oleh Nyamuk Anopheles. 

Cara yang biasa dilakukan oleh sebagian masyarakat kita untuk membasmi nyamuk (dewasa) aedes maupun anopheles dalam skala yang lebih luas menggunakan sistem pengasapan (fogging). 

Meski sebagian kalangan masih mempertanyakan efektivitas dan keamanan dari sistem fogging namun kenyataannya di daerah kami masih juga diterapkan bila ada salah satu warga yang terserang DBD. 

Bahan kimia (DDT = Dichloro Diphenyl Trichloroethane) yang digunakan untuk fogging kabarnya nih hanya efektif untuk nyamuk dewasa dan bukan untuk jentik-jentik yang berada di air. 

Obat nyamuk bakar dan insektisida (Dokumentasi Mawan Sidarta)
Obat nyamuk bakar dan insektisida (Dokumentasi Mawan Sidarta)
Selain itu bahan aktif DDT juga tidak bisa terurai di alam (non bio degradable). Kalau skala rumahan cukup dengan menyemprotkan insektisida seperti hit, domestos nomos atau baygon. Atau bisa pula menggunakan obat nyamuk bakar dan memasang kain kasa nyamuk pada bagian pintu atau jendela rumah.

Ular dan biawak 

Kondisi musim yang tak menentu (Jawa = salah mongso) tak pelak mengakibatkan hewan-hewan tertentu keluar dari sarang (persembunyian) nya. 

Fenomena hibernasi barangkali menjadi istilah yang tepat untuk menyebut hewan-hewan yang bersembunyi pada musim hujan dan keluar dari sarangnya pada musim kemarau. 

Itu dilakukan agar survive. Sayangnya penampakan hewan-hewan tertentu saat berhibernasi itu mengejutkan bahkan membuat takut sebagian orang. 

Di kompleks perumahan warga, rumah-rumah atau tanah kosong yang dibiarkan tak terurus sekian lama biasanya ditumbuhi semak belukar. 

Dan hal itu sering menjadi habitat bagi ular dan biawak (Jawa = nyambik). Mestinya tempat hidup hewan-hewan berbahaya tadi bukan di dalam kompleks pemukiman warga melainkan ya di habitat aslinya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun