Di kawasan tertentu, seperti di Kalimantan, nyamuk bisa menyebabkan terjangkitnya penyakit endemik seperti malaria. Penyakit ini disebabkan oleh Nyamuk Anopheles.Â
Cara yang biasa dilakukan oleh sebagian masyarakat kita untuk membasmi nyamuk (dewasa) aedes maupun anopheles dalam skala yang lebih luas menggunakan sistem pengasapan (fogging).Â
Meski sebagian kalangan masih mempertanyakan efektivitas dan keamanan dari sistem fogging namun kenyataannya di daerah kami masih juga diterapkan bila ada salah satu warga yang terserang DBD.Â
Bahan kimia (DDT =Â Dichloro Diphenyl Trichloroethane) yang digunakan untuk fogging kabarnya nih hanya efektif untuk nyamuk dewasa dan bukan untuk jentik-jentik yang berada di air.Â
Ular dan biawakÂ
Kondisi musim yang tak menentu (Jawa = salah mongso) tak pelak mengakibatkan hewan-hewan tertentu keluar dari sarang (persembunyian) nya.Â
Fenomena hibernasi barangkali menjadi istilah yang tepat untuk menyebut hewan-hewan yang bersembunyi pada musim hujan dan keluar dari sarangnya pada musim kemarau.Â
Itu dilakukan agar survive. Sayangnya penampakan hewan-hewan tertentu saat berhibernasi itu mengejutkan bahkan membuat takut sebagian orang.Â
Di kompleks perumahan warga, rumah-rumah atau tanah kosong yang dibiarkan tak terurus sekian lama biasanya ditumbuhi semak belukar.Â
Dan hal itu sering menjadi habitat bagi ular dan biawak (Jawa = nyambik). Mestinya tempat hidup hewan-hewan berbahaya tadi bukan di dalam kompleks pemukiman warga melainkan ya di habitat aslinya.Â