Mohon tunggu...
Mawan Sidarta S.P.
Mawan Sidarta S.P. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penyuka traveling, Pemerhati sejarah (purbakala) - lingkungan - masalah sosial - kebudayaan, Kreator sampah plastik

Lulusan S1 Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Jember. Pernah bekerja di perusahaan eksploitasi kayu hutan (logging operation) di Sampit (Kalimantan Tengah) dan Jakarta, Projek Asian Development Bank (ADB) pendampingan petani karet di Kuala Kurun (Kalimantan Tengah), PT. Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) Surabaya. Sekarang berwirausaha kecil-kecilan di rumah. E-mail : mawansidarta@yahoo.co.id atau mawansidarta01@gmail.com https://www.youtube.com/channel/UCW6t_nUm2OIfGuP8dfGDIAg https://www.instagram.com/mawansidarta https://www.facebook.com/mawan.sidarta https://twitter.com/MawanSidarta1

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

"Pentol Darurat", Cemilan Bergizi di Tengah Pemberlakuan PPKM Darurat

7 Juli 2021   12:10 Diperbarui: 7 Juli 2021   18:28 820
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kalau Orang Jawa menyebut daging urat sebagai daging kotot yaitu daging tetelan yang agak alot dan teksturnya keras. 

Pentol darurat bukan tidak mungkin menjadi cemilan viral (ngehits) he..he..he.., sejalan dengan pemberlakuan PPKM Darurat. 

Pentol daging urat (darurat) sudah pasti disukai banyak kalangan. Mulai anak-anak hingga orang dewasa. Terutama kaum muda (remaja) pasti menjadikannya sebagai cemilan kebangsaan. 

Harganya juga murmer (murah meriah) dan bikin kantong enggak jebol.  
Wow, apalagi bila pentol daruratnya seukuran bola tenis lapangan tentu lebih menggugah selera. Makannya pakai saos tomat dan sambal yang pedas akan lebih maknyuss. 

Tapi harus tetap jaga kesehatan perut. Jangan menambahkan sambal terlalu banyak sehingga tidak jadi menyehatkan malah bikin sakit. 

Kandungan daging uratnya juga harus pas (cukup) sehingga rasa pentolnya menjadi enak serta kandungan gizinya memberikan pengaruh positif terhadap sistem imun tubuh. 

Bila pentol darurat seukuran bola tenis lapangan dipandang sebagai cemilan yang masih kurang ngehits ya dicoba saja pentol urat seukuran granat (bom tangan). 

Kalau masih belum viral juga bagaimana bila makan pentol uratnya ditemani granat sungguhan jiahahaha, semoga kali ini benar-benar menjadi viral he..he..he.. . 

Cara membuat pentol darurat 

Bahan-bahan yang diperlukan, antara lain : 0,5 kilogram (500 gram) daging sapi. Pisahkan urat dan bagian-bagian di luar daging. Lalu dicincang (dirajang) kasar di atas telenan. 1 sendok makan munjung bawang merah goreng. 2 sendok makan bawang putih goreng. 1/2 sendok teh baking powder. 2 sendok teh garam. 1 sendok makan gula pasir. 1 sendok teh merica bubuk. 4 sendok makan munjung tepung sagu. Putih telur. 120 gram es batu. 

Cara mengerjakan : giling daging sapi sampai halus, masukkan bawang merah, bawang putih goreng, giling lagi sebentar. Tambahkan es batu (sebaiknya es batunya diserut dulu) kemudian digiling lagi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun