Mohon tunggu...
Mawan Sidarta S.P.
Mawan Sidarta S.P. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lifelong learner, Penyuka traveling, Pemerhati sejarah (purbakala) - lingkungan - masalah sosial - kebudayaan.

Lulusan S1 Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Jember. Pernah bekerja di perusahaan eksploitasi kayu hutan (logging operation) di Sampit (Kalimantan Tengah) dan Jakarta, Projek Asian Development Bank (ADB) pendampingan petani karet di Kuala Kurun (Kalimantan Tengah), PT. Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) Surabaya. Sekarang berwirausaha kecil-kecilan di rumah. E-mail : mawansidarta@yahoo.co.id atau mawansidarta01@gmail.com https://www.youtube.com/channel/UCW6t_nUm2OIfGuP8dfGDIAg https://www.instagram.com/mawansidarta https://www.facebook.com/mawan.sidarta https://twitter.com/MawanSidarta1

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

"Pentol Darurat", Cemilan Bergizi di Tengah Pemberlakuan PPKM Darurat

7 Juli 2021   12:10 Diperbarui: 7 Juli 2021   18:28 820
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemerintah kini tengah menerapkan aturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) se Jawa-Bali sejak tanggal 3 hingga 20 Juli 2021 mendatang. 

Kebijakan yang diambil pemerintah ini merupakan PPKM Darurat mengingat belakangan ini angka kasus terinfeksi positif Covid-19 secara nasional sudah pada tahap yang amat sangat mengkhawatirkan. 

Seperti telah dilaporkan oleh Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 bahwa per 6 Juli 2021 terdapat penambahan kasus positif sebanyak 31.189 orang. Diperkirakan angka positif ini masih akan mengalami peningkatan pada hari-hari mendatang. 

Menyinggung-nyinggung soal kata darurat yang melekat pada istilah PPKM Darurat yang belakangan ini ngehits sepertinya mengandung nilai rasa yang menakutkan. 

Covid-19 hingga saat ini belum ada obatnya. Yang dilakukan pemerintah dan berbagai negara di belahan dunia lainnya untuk melindungi warganya dari penularan Covid-19 yaitu dengan menjalankan program vaksinasi, pemberlakuan disiplin ketat prokes 5M (PPKM Darurat) dan menganjurkan warga masyarakat agar menerapkan pola hidup sehat. 

Seperti apa pola hidup sehat yang dimaksud? Konsep sederhananya, warga masyarakat dianjurkan untuk mengonsumsi makanan sehat yang berpengaruh positif terhadap daya tahan (sistem imunitas) tubuh, rajin berolahraga, tidak merokok atau mengonsumsi makanan dan minuman beralkohol serta beristirahat yang cukup. 

Lapak pedagang pentol daging urat (pentol darurat) yang menggugah selera (Dokumentasi Mawan Sidarta)
Lapak pedagang pentol daging urat (pentol darurat) yang menggugah selera (Dokumentasi Mawan Sidarta)
Menyoal makanan sehat yang berpengaruh positif terhadap sistem imun tubuh dalam menghadapi pandemi yang tak berkesudahan ini, tentu saja warga masyarakat dihimbau atau sangat dianjurkan untuk mengonsumsi sayuran dan buah-buahan yang banyak mengandung vitamin C. 

Seperti kita ketahui bersama bahwa vitamin C identik dengan zat antioksidan yang berperan menangkal radikal bebas yang menimbulkan penyakit-penyakit berat dalam tubuh kita. 

Selain mengonsumsi sayuran dan buah, warga juga dianjurkan mengonsumsi bahan-bahan makanan yang kaya akan protein seperti daging sapi dan ayam. 

Bicara soal makanan berbahan daging sapi, coba kita tengok kudapan atau cemilan berbahan baku daging sapi yang dinamakan pentol atau bakso urat. Kita tidak mengulas bakso berkuah lengkap dengan mie dan bahan-bahan penyerta lainnya melainkan pentol urat sebagai bahan cemilan di tengah merebaknya pandemi. 

Kayaknya klop deh di tengah pemberlakuan PPKM Darurat, paling asik nyemil Pentol Darurat. Darurat yang dimaksud di sini ialah singkatan dari daging urat. 

Kalau Orang Jawa menyebut daging urat sebagai daging kotot yaitu daging tetelan yang agak alot dan teksturnya keras. 

Pentol darurat bukan tidak mungkin menjadi cemilan viral (ngehits) he..he..he.., sejalan dengan pemberlakuan PPKM Darurat. 

Pentol daging urat (darurat) sudah pasti disukai banyak kalangan. Mulai anak-anak hingga orang dewasa. Terutama kaum muda (remaja) pasti menjadikannya sebagai cemilan kebangsaan. 

Harganya juga murmer (murah meriah) dan bikin kantong enggak jebol.  
Wow, apalagi bila pentol daruratnya seukuran bola tenis lapangan tentu lebih menggugah selera. Makannya pakai saos tomat dan sambal yang pedas akan lebih maknyuss. 

Tapi harus tetap jaga kesehatan perut. Jangan menambahkan sambal terlalu banyak sehingga tidak jadi menyehatkan malah bikin sakit. 

Kandungan daging uratnya juga harus pas (cukup) sehingga rasa pentolnya menjadi enak serta kandungan gizinya memberikan pengaruh positif terhadap sistem imun tubuh. 

Bila pentol darurat seukuran bola tenis lapangan dipandang sebagai cemilan yang masih kurang ngehits ya dicoba saja pentol urat seukuran granat (bom tangan). 

Kalau masih belum viral juga bagaimana bila makan pentol uratnya ditemani granat sungguhan jiahahaha, semoga kali ini benar-benar menjadi viral he..he..he.. . 

Cara membuat pentol darurat 

Bahan-bahan yang diperlukan, antara lain : 0,5 kilogram (500 gram) daging sapi. Pisahkan urat dan bagian-bagian di luar daging. Lalu dicincang (dirajang) kasar di atas telenan. 1 sendok makan munjung bawang merah goreng. 2 sendok makan bawang putih goreng. 1/2 sendok teh baking powder. 2 sendok teh garam. 1 sendok makan gula pasir. 1 sendok teh merica bubuk. 4 sendok makan munjung tepung sagu. Putih telur. 120 gram es batu. 

Cara mengerjakan : giling daging sapi sampai halus, masukkan bawang merah, bawang putih goreng, giling lagi sebentar. Tambahkan es batu (sebaiknya es batunya diserut dulu) kemudian digiling lagi. 

Masukkan baking powder, garam, gula pasir, merica bubuk, dan tepung sagu. Giling sebentar lalu masukkan putih telur. Giling lagi hingga menjadi pasta.
Pindahkan adonan pentol ke wadah lalu masukkan daging sapi (urat) yang sudah dicincang, campur hingga rata. Simpan di freezer 10 menit. 

Didihkan air lalu matikan apinya. Cetak adonan pentol bulat-bulat dengan ukuran sesuai selera lalu masukkan ke dalam air panas tadi. Masak lagi pentol hingga mengapung. 

Angkat dan rendam sebentar di air dingin untuk menghentikan pematangan pentolnya. Pentol darurat siap disajikan sebagai cemilan nikmat dan bergizi di tengah merebaknya pandemi.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun