Labu kuning atau yang bernama ilmiah Cucurbita moschata banyak kita temukan di pasar tradisional, mal atau bahkan di pasar dadakan (pasar krempyeng) yang ada di sekitar kawasan rumah tinggal kita. Apalagi kalau sedang musimnya maka jenis buah yang satu ini akan membanjiri pasaran.Â
Labu kuning yang oleh masyarakat Jawa disebut waluh bisa dikonsumsi langsung setelah mengukusnya, dibuat bahan campuran beragam kue (kue bolu, cake, kue lumpur, bingka, roti kukus dan lainnya).Â
Labu kuning juga bisa dibuat jajanan jenang. Konon kue jenang itu merupakan kue kuno yang sudah ada sejak para Wali Songo mensyiarkan Islam di Pulau Jawa bahkan di berbagai pelosok tanah air.Â
Harga labu kuning di daerah kami yang berukuran kecil sekitar Rp. 10.000,- perbuahnya, yang berukuran sedang Rp. 15.000,- sedangkan yang besar Rp. 20.000,- perbuahnya bahkan bisa lebih. Â
Kami biasanya memanfaatkan labu kuning untuk campuran kolak yang biasa kami konsumsi pada saat berbuka puasa di bulan suci Ramadan.Â
Secara awam, dengan rajin mengonsumsi labu kuning menjadikan lambung kita terasa adem dan nyaman.Â
Labu kuning untuk ibu menyusuiÂ
Dilansir dari laman popmama.com, dalam daging buah labu kuning mengandung beragam nutrisi yang bisa meningkatkan kualitas Air Susu Ibu (ASI) tentunya hal ini dapat mendukung tumbuh kembang si kecil.Â
Kandungan nutrisi itu antara lain : kalsium, zat besi, kalium, zinc, vitamin A, vitamin C, karbohidrat, protein, vitamin D, vitamin E dan selulose (serat). Â
Kandungan vitamin C dan E berperan dalam menjaga kesehatan kulit bayi yang masih sensitif ketika baru lahir.Â
Kandungan vitamin A berperan menjaga kesehatan mata bayi. Bila kualitas ASI baik, maka kebutuhan akan nutrisi harian si kecil bisa terpenuhi dan bayipun tumbuh sehat.Â
Selain itu, kandungan vitamin C pada daging buah labu kuning juga bisa membentuk kolagen yang menjadikan kulit para ibu menyusui sehat dan kenyal.Â
Kandungan beta karoten pada labu kuning berperan melindungi kulit dari sengatan sinar matahari. Di sini labu kuning berperan sebagai tabir surya alami yang melindungi kulit.Â
Kandungan vitamin, mineral, dan serat pada labu kuning bisa melancarkan sistem pencernaan. Biasanya nih para ibu yang sedang menyusui kerap mengalami sembelit atau konstipasi (postpartum constipation) karena stres dan pola tidur yang berubah.Â
Untuk mengatasi sembelit, selama menyusui para ibu bisa memanfaatkan (mengonsumsi secara teratur) labu kuning.Â
Labu kuning banyak mengandung zat anti oksidan yang berperan menangkal radikal bebas. Anti oksidan sangat diperlukan untuk meningkatkan daya tahan (kekebalan /sistem imun) tubuh. Â
Labu kuning merupakan salah satu sumber vitamin A yang baik. Bahkan, kandungan vitamin A di dalam labu kuning lebih banyak dari wortel. Selain itu, buah labu kuning juga kaya akan antioksidan lutein dan zeaxanthin.Â
Vitamin A dan antioksidan yang terkandung pada labu kuning juga bermanfaat untuk menjaga sistem imun, sehingga tubuh lebih kuat melawan kuman dan virus penyebab penyakit.Â
Selain itu, kandungan vitamin C pada buah labu kuning menjadikan tubuh ibu dan bayinya sehat dan bugar sehingga tidak mudah terserang berbagai penyakit.Â
Labu kuning ditengarai banyak mengandung tryptophan yakni semacam asam amino esensial yang berperan dalam produksi hormon serotonin.Â
Hormon serotonin pada daging labu kuning berperan mengendalikan suasana hati dan menjadikan tidur lebih nyenyak. Kualitas tidur yang baik bisa berpengaruh pada produksi dan kualitas ASI.Â
Labu kuning sebagai anti kanker dan penyakit jantungÂ
Dalam seporsi labu kuning atau setara sekitar 250 gram, terkandung 50 kalori dan beragam nutrisi berikut ini:
2 gram protein, 12--15 gram karbohidrat,
0,1 gram lemak, 2,5 gram serat, 800--900 mikrogram vitamin A, 20 miligram vitamin C, 50 miligram kalsium, 25 miligram magnesium, 400--500 miligram kalium, 0,7--1 miligram zinc, 1,5--2 miligram zat besi.Â
Labu kuning juga mengandung vitamin B, vitamin K, asam folat, serta beragam antioksidan, seperti antosianin, lutein, kolin, dan karoten.Â
Labu kuning banyak mengandung vitamin A, vitamin C, dan antioksidan beta karoten yang diketahui dapat menghambat pertumbuhan sel kanker dalam tubuh. Kandungan nutrisi tersebut menjadikan labu kuning sebagai salah satu pilihan makanan yang baik untuk mencegah penyakit kanker.Â
Kandungan kalium, serat, dan antioksidan pada labu kuning merupakan sumber nutrisi yang baik untuk memelihara kesehatan jantung.Â
Kalium berperan dalam menjaga tekanan darah tetap stabil, sedangkan serat dan antioksidan dapat mengurangi kolesterol dalam darah dan mencegah penyumbatan pada pembuluh darah jantung.Â
Beberapa riset pun menyebutkan bahwa tercukupinya asupan serat dan antioksidan, berperan penting dalam menurunkan risiko penyakit kardiovaskular.Â
Labu kuning sebagai anti pikunÂ
Baik daging maupun biji labu kuning mengandung beragam nutrisi yang penting untuk otak, seperti kolin, magnesium, serat, dan antioksidan lutein.Â
Berbagai kandungan nutrisi tersebut diketahui berperan penting dalam memelihara fungsi otak dan mengurangi risiko demensia atau pikun.Â
Selain itu, lutein yang terkandung pada labu kuning juga bermanfaat untuk meningkatkan daya ingat serta konsentrasi dan kemampuan belajar.Â
Bicara soal buah labu kuning ternyata tidak menyangkut soal daging buahnya saja tapi bijinya yang dimanfaatkan oleh banyak orang untuk cemilan kuaci ternyata juga mengandung segudang manfaat.Â
Beberapa manfaat biji labu kuningÂ
Biji labu kuning kaya akan fitoestrogen, yang bermanfaat sebagai antioksidan yang hebat.Â
Komponen fitoestrogen biji labu kuning adalah secoisolariciresinol dan lariciresinol.Â
Kemampuan menangkal radikal bebas ini juga ditunjang oleh tingginya kandungan vitamin E pada biji labu kuning.Â
Berdasarkan sebuah jurnal, fitoestrogen yang terkandung dalam biji labu kuning juga bermanfaat untuk mencegah hiperlipidemia yakni tingginya kadar lemak dalam darah. Selain itu, biji labu kuning juga kaya akan kadar lemak tidak jenuh, yang tentunya baik untuk kesehatan.Â
Bila Anda ingin mencegah penuaan dini, rajin mengonsumsi biji labu kuning bisa menjadi salah satu solusinya. Hal ini dikarenakan biji labu kuning kaya akan kandungan vitamin E, seperti alfa-tokoferol dan gamma-tokoferol, yang merupakan antioksidan super.Â
Sebuah penelitian menyebutkan bahwa omega-3Â pada biji labu kuning dapat menurunkan risiko trombosis dan aritmia, yang menyebabkan serangan jantung, stroke, dan kematian jantung mendadak.
Fitoestrogen yang terdapat pada biji labu kuning memiliki efek menyerupai hormon estrogen yang ada di tubuh manusia. Oleh sebab itu, salah satu manfaat labu kuning adalah mampu mencegah osteoporosis pada wanita yang telah menopause.Â
Biji labu kuning juga berpotensi sebagai pencegah kanker. Fitoestrogen pada biji labu kuning mampu menekan hormon yang berkaitan dengan terjadinya tumor, sehingga menurunkan risiko berkembangnya kanker.Â
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa biji labu kuning bisa berguna sebagai terapi tambahan dalam penyakit-penyakit akibat peradangan, salah satunya artritis.Â
https://youtu.be/EIwxMBFeNJk  Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H