Bagian tepi halus, cokelat tua sampai hitam. Akarnya tunggang dan berwarna cokelat. Daerah asal kedawung diperkirakan dari Senegal dan Gambia.Â
Kulit batang, daun, bunga dan polong tumbuhan ini, banyak dimanfaatkan sebagai obat tradisional maupun bahan makanan. Kulit ari dan pulp dari polong di beberapa negara Afrika banyak dimanfaatkan sebagai bahan makanan pokok.Â
Di Afrika, kedawung dimanfaatkan untuk pengobatan tradisional, seperti : diare, sakit gigi, infeksi, luka, luka bakar, rematik, bronchitis dan darah tinggi (hipertensi).Â
Secara tradisional tumbuhan ini banyak dimanfaatkan sebagai bahan obat berbagai penyakit. Biji kedawung tua sering digunakan untuk mengobati penyakit kolik dan juga sebagai bahan campuran obat kolera.Â
Biji kedawung bisa digunakan sebagai salah satu bahan campuran jamu, khususnya jamu gendong. Jamu beras kencur, cabe puyang, pahitan, kudu laos dan uyup-uyup, biasanya menggunakan biji kedawung sebagai salah satu campurannya.Â
Biji kedawung sebagai sumber protein nabati mengandung saponin, flavonoid dan tanin. Hasil riset menunjukkan bahwa biji dan akar kedawung memiliki aktivitas antimikrobia tertinggi pada bakteri Escherichia coli, Vibrio cholerae, Staphylococcus aureus, dan Bacillus cereus.Â
Ekstrak biji dan kulit luar polong dan daun kedawung, sangat efektif terhadap beberapa bakteri patogen manusia dan nematoda parasit. Ekstrak biji dan daun ternyata sangat bergizi dan memiliki kandungan protein dan minyak yang tinggi. Daun ditemukan sebagai sumber vitamin C dan kalsium yang baik.Â
Hasil penelitian menyebutkan bahwa seluruh bagian tanaman kedawung, yakni : biji, polong, daun, tangkai daun, kulit pohon mengandung senyawa fitosterol yang cukup signifikan. Kandungan fitosterol paling tinggi terdapat pada bagian tangkai daun dan polong.Â
Biji kedawung baik dikonsumsi, mengingat kandungan fitosterolnya tinggi. Bahkan beberapa ahli gizi menyarankan agar mengonsumsi fitosterol sebanyak minimal 1 gram per hari. Jumlah tersebut diduga secara efektif dapat menurunkan penyerapan kolesterol yang berasal dari makanan.Â
Kandungan zat gizi (nutrisi)Â
Kandungan fitokimia yang terdapat pada biji kedawung yaitu saponin. Sementara komposisi proksimat biji kedawung meliputi kadar air (2,33 %), kadar protein (28,68 %), kadar abu (3,27 %), kadar karbohidrat (44,49%) dan kadar lemak (21,23%).Â