Mohon tunggu...
Mawan Sidarta S.P.
Mawan Sidarta S.P. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lifelong learner, Penyuka traveling, Pemerhati sejarah (purbakala) - lingkungan - masalah sosial - kebudayaan.

Lulusan S1 Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Jember. Pernah bekerja di perusahaan eksploitasi kayu hutan (logging operation) di Sampit (Kalimantan Tengah) dan Jakarta, Projek Asian Development Bank (ADB) pendampingan petani karet di Kuala Kurun (Kalimantan Tengah), PT. Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) Surabaya. Sekarang berwirausaha kecil-kecilan di rumah. E-mail : mawansidarta@yahoo.co.id atau mawansidarta01@gmail.com https://www.youtube.com/channel/UCW6t_nUm2OIfGuP8dfGDIAg https://www.instagram.com/mawansidarta https://www.facebook.com/mawan.sidarta https://twitter.com/MawanSidarta1

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Kedawung, Cemilan Asyik Berkhasiat Obat

3 April 2021   20:36 Diperbarui: 4 April 2021   07:52 1430
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagian tepi halus, cokelat tua sampai hitam. Akarnya tunggang dan berwarna cokelat. Daerah asal kedawung diperkirakan dari Senegal dan Gambia. 

Kulit batang, daun, bunga dan polong tumbuhan ini, banyak dimanfaatkan sebagai obat tradisional maupun bahan makanan. Kulit ari dan pulp dari polong di beberapa negara Afrika banyak dimanfaatkan sebagai bahan makanan pokok. 

Di Afrika, kedawung dimanfaatkan untuk pengobatan tradisional, seperti : diare, sakit gigi, infeksi, luka, luka bakar, rematik, bronchitis dan darah tinggi (hipertensi). 

Secara tradisional tumbuhan ini banyak dimanfaatkan sebagai bahan obat berbagai penyakit. Biji kedawung tua sering digunakan untuk mengobati penyakit kolik dan juga sebagai bahan campuran obat kolera. 

Biji kedawung bisa digunakan sebagai salah satu bahan campuran jamu, khususnya jamu gendong. Jamu beras kencur, cabe puyang, pahitan, kudu laos dan uyup-uyup, biasanya menggunakan biji kedawung sebagai salah satu campurannya. 

Biji kedawung sebagai sumber protein nabati mengandung saponin, flavonoid dan tanin. Hasil riset menunjukkan bahwa biji dan akar kedawung memiliki aktivitas antimikrobia tertinggi pada bakteri Escherichia coli, Vibrio cholerae, Staphylococcus aureus, dan Bacillus cereus. 

Ekstrak biji dan kulit luar polong dan daun kedawung, sangat efektif terhadap beberapa bakteri patogen manusia dan nematoda parasit. Ekstrak biji dan daun ternyata sangat bergizi dan memiliki kandungan protein dan minyak yang tinggi. Daun ditemukan sebagai sumber vitamin C dan kalsium yang baik. 

Hasil penelitian menyebutkan bahwa seluruh bagian tanaman kedawung, yakni : biji, polong, daun, tangkai daun, kulit pohon mengandung senyawa fitosterol yang cukup signifikan. Kandungan fitosterol paling tinggi terdapat pada bagian tangkai daun dan polong. 

Biji kedawung baik dikonsumsi, mengingat kandungan fitosterolnya tinggi. Bahkan beberapa ahli gizi menyarankan agar mengonsumsi fitosterol sebanyak minimal 1 gram per hari. Jumlah tersebut diduga secara efektif dapat menurunkan penyerapan kolesterol yang berasal dari makanan. 

Kandungan zat gizi (nutrisi) 

Kandungan fitokimia yang terdapat pada biji kedawung yaitu saponin. Sementara komposisi proksimat biji kedawung meliputi kadar air (2,33 %), kadar protein (28,68 %), kadar abu (3,27 %), kadar karbohidrat (44,49%) dan kadar lemak (21,23%). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun