Mengamati kualitas air sungai baik secara kimia maupun mikrobiologi jelas dibutuhkan ahli yang memang sangat berkompeten di bidang itu dan dikerjakan di laboratorium khusus atau menggunakan alat khusus.
Setidaknya ada beberapa parameter (umum) yang bisa digunakan untuk menilai kualitas air sungai. Dengan parameter itu diharapkan akan menambah informasi apakah sungai sudah dalam keadaan tercemar atau belum.
Jumlah maksimum (ambang batas) zat padat terlarut (TDS) biasanya ditentukan sebesar 1000 mg/liter atau menggunakan satuan lain yaitu : ppm (part per milions).Â
Air murni pada keadaan normal memiliki pH = 7. Air yang ada di alam pada umumnya memiliki pH antara 6,5 -- 8,0. Di luar kisaran angka tadi dapat dipastikan kalau air telah tercemar. Air minum yang baik memiliki pH = 7,06 . Air dengan derajat keasaman rendah bersifat korosif dan tidak baik untuk kesehatan manusia.
Oksigen yang terlarut (DO) sangat diperlukan untuk menjaga kelangsungan hidup organisme air sungai. Agar ikan dan organisme air sungai lainnya dapat hidup maka harus mengandung sedikitnya 5 ppm oksigen.
Kurangnya kadar oksigen dalam air disebabkan oleh bakteri, protozoa, cacing, dan pencemaran deterjen. Jika keberadaan oksigen menipis, maka banyak makhluk hidup dalam air mati (4).Â
Semakin tinggi nilai DO maka air (sungai) akan semakin baik. Pada suhu 20 derajad selsius tingkat DO maksimal ialah 9 ppm.Â
Sebagai ambang batas untuk parameter BOD yang ditentukan sebesar 30 mg/liter. Sedangkan COD yang ditentukan angkanya sebesar 80 mg/liter. Besarnya angka (standarisasi) BOD dan COD di tiap daerah boleh jadi tidak sama tergantung peraturan KLH atau kebijakan yang diterapkan di masing-masing daerah tadi.
Definisi (pengertian) BOD dan COD dalam dunia maya ternyata beragam. Ada yang menyebut BOD merupakan singkatan dari kata Biological Oxygen Demand. Ada pula yang menulis dari singkatan Biochemical Oxygen Demand. Berikut ini dikutipkan definisi sederhananya, antara BOD dan COD.
Biological Oxygen Demand (BOD) merupakan pendekatan umum yang menunjukkan jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh mikroorganisme untuk menguraikan zat organik terlarut dan sebagian zat-zat organik yang tersuspensi di dalam air.