Selain itu kantor UPTSA yang membawahi ratusan (261) perizinan juga ramai didatangi warga Surabaya.
Koleksi Museum Surabaya
Semula saya mengira seperti namanya Museum Surabaya hanya  menampilkan berbagai koleksi tentang sejarah kota tua Surabaya, ternyata di luar dugaan, koleksinya lebih lengkap dan beragam.
Selain berada di dalam gedung yang oleh pemkot Surabaya dicanangkan sebagai bangunan cagar budaya, Museum Surabaya juga dicirikan dengan keberadaan 2 meriam kuno dan lokomotif kuno yang ditempatkan di luar (depan) gedung.
Dekat pintu masuk, setelah pengunjung mengisi buku tamu, oleh pengelola museum ditempatkan tiruan (replika) prasasti Kamalagyan yang prasasti aslinya ditemukan di Dusun Klagen, Tropodo -- Krian, Sidoarjo -- Jatim.
Prasasti Kamalagyan merupakan warisan Prabu Airlangga dari Kahuripan dibuat untuk memperingati dibangunnya waduk Waringin Sapta.
Dalam prasasti itu nama Hujung Galuh (Surabaya) juga disebut-sebut sebagai wilayah tempat mengambil muatan (hasil bumi kali ya) (2).
Busana kesenian daerah Jaran Kepang (kuda lumping) atau Jaranan juga menghiasi salah satu ruang pamer Museum Surabaya. Gambar (lukisan) sketsa wajah seniman legendaris Surabaya, Cak Gombloh yang kondang dengan lagu kebyar-kebyar nya beserta keterangan biografi beliau terpampang di salah satu sudut museum.Â