Barcode bisa didownload melalui aplikasi QR Code dari Google play store yang terpasang pada smartphone pengunjung.
"Penataan museum dan penggalian sumber berbagai koleksi berupa foto masa lalu Dr. Sutomo dilakukan dan berasal dari dinas kearsipan Pemkot Surabaya" papar pria berkaca mata kelahiran 33 tahun silam itu.
Tak ubahnya Ibu Murtiningrum yang empat tahun silam berbaik hati memandu saya, hal serupa juga dilakukan Agatha. Pria berputra dua itu dengan sabar dan telaten menemani saya mengamati berbagai koleksi warisan Dr. Sutomo yang disimpan rapi dalam gedung kuno berlantai dua itu.
Di lantai dasar (satu) museum mungkin para pengunjung tak menemukan koleksi yang berwujud benda tiga dimensi kecuali hanya foto-foto lengkap dengan keterangannya namun di lantai atas (dua), pengunjung akan menyaksikan berbagai alat praktek kedokteran warisan Dr. Sutomo saat beliau masih aktif di Rumah Sakit Simpang yang kini disulap jadi mal Plaza Surabaya itu.Â
"Kami mencoba menampilkan apa yang terekam dalam foto itu" ujar Agatha sambil mengarahkan tangannya ke gambar foto Dr. Sutomo saat sang dokter berada di dalam ruang praktek.
"Kami bekerja sama dengan dinas kearsipan Pemkot Surabaya akan terus-menerus melakukan pembenahan, meningkatkan kualitas pelayanan, sosialisasi secara masif dan jumlah koleksi yang ada serta menghimbau kepada masyarakat luas terutama generasi muda terdidik (pelajar dan mahasiswa, red) agar jangan pernah melupakan sejarah kebangkitan bangsa sendiri, salah satunya dengan meluangkan waktu untuk mengunjungi Museum Dr. Sutomo Surabaya" pungkasnya mengakhiri perbincangan kami siang kemarin (23/07/2018).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H