Mohon tunggu...
Mawan Sidarta S.P.
Mawan Sidarta S.P. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penyuka traveling, Pemerhati sejarah (purbakala) - lingkungan - masalah sosial - kebudayaan, Kreator sampah plastik

Lulusan S1 Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Jember. Pernah bekerja di perusahaan eksploitasi kayu hutan (logging operation) di Sampit (Kalimantan Tengah) dan Jakarta, Projek Asian Development Bank (ADB) pendampingan petani karet di Kuala Kurun (Kalimantan Tengah), PT. Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) Surabaya. Sekarang berwirausaha kecil-kecilan di rumah. E-mail : mawansidarta@yahoo.co.id atau mawansidarta01@gmail.com https://www.youtube.com/channel/UCW6t_nUm2OIfGuP8dfGDIAg https://www.instagram.com/mawansidarta https://www.facebook.com/mawan.sidarta https://twitter.com/MawanSidarta1

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Jangan Lupakan Sejarah Kebangkitan Bangsa dengan Mengunjungi Museum Dr Soetomo

24 Juli 2018   20:24 Diperbarui: 27 Juli 2018   08:49 1272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Agatha menunjukkan dek gedung yang dicetak dengan anyaman bambu (Dokumen Pribadi)

Barcode bisa didownload melalui aplikasi QR Code dari Google play store yang terpasang pada smartphone pengunjung.

"Penataan museum dan penggalian sumber berbagai koleksi berupa foto masa lalu Dr. Sutomo dilakukan dan berasal dari dinas kearsipan Pemkot Surabaya" papar pria berkaca mata kelahiran 33 tahun silam itu.

Tak ubahnya Ibu Murtiningrum yang empat tahun silam berbaik hati memandu saya, hal serupa juga dilakukan Agatha. Pria berputra dua itu dengan sabar dan telaten menemani saya mengamati berbagai koleksi warisan Dr. Sutomo yang disimpan rapi dalam gedung kuno berlantai dua itu.

Di lantai dasar (satu) museum mungkin para pengunjung tak menemukan koleksi yang berwujud benda tiga dimensi kecuali hanya foto-foto lengkap dengan keterangannya namun di lantai atas (dua), pengunjung akan menyaksikan berbagai alat praktek kedokteran warisan Dr. Sutomo saat beliau masih aktif di Rumah Sakit Simpang yang kini disulap jadi mal Plaza Surabaya itu. 

"Kami mencoba menampilkan apa yang terekam dalam foto itu" ujar Agatha sambil mengarahkan tangannya ke gambar foto Dr. Sutomo saat sang dokter berada di dalam ruang praktek.

Peralatan praktek warisan Dr. Sutomo (Dokumen Pribadi)
Peralatan praktek warisan Dr. Sutomo (Dokumen Pribadi)
Pria yang sejak tahun 2005 bergabung dengan manajemen kompleks GNI Surabaya itu menginformasikan bahwa selain koleksi yang asli dan sangat tertata dengan rapi pihaknya juga mencarikan replikanya apabila koleksi aslinya belum ditemukan. Penambahan koleksi replika tak lain agar museum terlihat lebih menarik dan lengkap.

"Kami bekerja sama dengan dinas kearsipan Pemkot Surabaya akan terus-menerus melakukan pembenahan, meningkatkan kualitas pelayanan, sosialisasi secara masif dan jumlah koleksi yang ada serta menghimbau kepada masyarakat luas terutama generasi muda terdidik (pelajar dan mahasiswa, red) agar jangan pernah melupakan sejarah kebangkitan bangsa sendiri, salah satunya dengan meluangkan waktu untuk mengunjungi Museum Dr. Sutomo Surabaya" pungkasnya mengakhiri perbincangan kami siang kemarin (23/07/2018).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun