Hari Raya Idul Fitri merupakan hari kemenangan yang paling ditunggu-tunggu oleh umat Islam setelah menjalankan ibadah puasa Ramadan sebulan penuh lamanya.Â
Bagaimana dengan umat Islam yang mungkin tidak berpuasa karena alasan tertentu atau berpuasa tapi tidak sebulan penuh. Ya nggak ada masalah, siapa saja boleh merayakan. Bukankah Islam adalah agama yang santun dan Rahmatan lil Alamin.Â
Ada banyak cara merayakan hari kemenangan nan fitri itu, mulai dari pulang kampung (mudik), menikmati beragam kue atau jajanan lebaran, berhalal bihalal dengan para tetangga dan sanak saudara, melancong ke tempat-tempat wisata atau mendatangi pusat perbelanjaan (mal).
Seperti kita ketahui bersama, di hari-hari terakhir bulan Ramadan, yang namanya pusat perbelanjaan atau bahkan pasar tradisional sekalipun menjadi sangat ramai oleh pembeli.
Di tengah pemberitaan perekonomian nasional yang kurang bergairah dimana harga barang kebutuhan pokok kian melambung tinggi memberatkan rakyat jelata, toh pada kenyataannya yang namanya mal atau pasar tradisional tetap saja penuh sesak oleh pembeli.Â
Apakah di antara pembeli yang datang berbelanja ke mal atau pasar tradisional itu selalu orang kaya yang nota bene banyak uangnya? Tidak selalu kan, bisa saja orang yang secara ekonomi biasa-biasa saja namun karena momen merayakan lebaran ya sekali-sekali berbelanja barang kebutuhan yang terjangkau olehnya, itung-itung untuk menyenangkan anak, istri atau anggota keluarga lainnya.
Jadi bukan hanya mudik saja yang menjadi tradisi tahunan, berbelanja menjelang lebaran juga menjadi salah satu kebiasaan yang telah berakar kuat di semua lapisan masyarakat, baik yang tergolong ke dalam kelas ekonomi lemah, sedang maupun atas.
Ke Mal Tak Harus Berbelanja Barang MahalÂ
Biasanya nih tidak hanya pasar tradisional saja yang kami datangi saat merayakan lebaran. Sebenarnya ada beberapa mal yang menjadi favorit kami, bukan untuk berbelanja tapi sekedar untuk refreshing, jalan-jalan cuci mata.Â
Kompleks pertokoan Tunjungan Plaza Surabaya selama Ini dikenal sebagai kompleks pertokoan yang berdiri lebih awal sebelum marak gedung-gedung pertokoan lainnya. Lokasinya sangat strategis karena berada di jantung Kota Surabaya.Â
Kompleks pertokoan Pakuwon Mal dan Plaza Surabaya juga tak berbeda jauh dengan Tunjungan Plaza. Untuk berbelanja sembako dan barang sandang lainnya mungkin akan lebih ringan kalau berbelanja di hypermart yang ada di mal-mal besar itu bila dibandingkan langsung di butik atau outlet dalam mal.
Pusat Grosir Surabaya sering dijadikan tempat perkulakan para pedagang kecil di wilayah Surabaya, Jawa Timur bahkan di Indonesia bagian timur. Harga barang sandang kurang lebih sama dengan Royal Plaza. Cocok untuk mereka dari kelas ekonomi menengah ke bawah.
Beberapa barang kebutuhan yang kami cari dibandrol dengan harga terjangkau, kadang malahan masih lebih murah di mal ini ketimbang kalau harus berbelanja di pasar tradisional.Â
Biasanya kalau berbelanja ke Royal Plaza ini barang yang dicari sang istri atau putri semata wayang kami paling ya hijab, baju muslimah atau perlengkapan ibadah lainnya.
Hijab dengan kualitas bahan dan warna yang sama dengan yang dipajang di salah satu outlet Zona Mustafa Royal Plaza Surabaya ternyata beda harganya cukup mencolok.
Soal interpretasi terhadap kualitas, warna dan harga suatu produk (barang) bagi setiap orang kan bisa tidak sama alias berbeda.Â
Boleh jadi yang kami anggap mahal, menurut orang lain justru dinilai barang biasa saja atau sebaliknya menurut kami itu barang biasa yang pantasnya dibandrol dengan harga murah dipandang orang lain sebagai barang wah dan mahal.
Sedikit Tentang Royal Plaza SurabayaÂ
Berikut ini saya nukilkan informasi tambahan dari situs resmi milik Royal Plaza Surabaya.
Royal Plaza mulai dibuka untuk umum pada tanggal 7 Oktober 2006. Mal yang terletak di kawasan Jalan Ahmad Yani Surabaya itu berdiri di atas lahan seluas 4 hektar.Â
Sementara jumlah seluruh luas areanya dengan rincian, total land area = 11.500 m2, total leaseable area = 63.000 m2, total gross floor area = 130.000 m2, total unit / toko = 2.100 unit, kapasitas parkir mobil = 2.000 lot dan kapasitas parkir motor = 4.000 lot.
Letak mal yang berada di kawasan padat penduduk memungkinkan Royal Plaza menjadi magnet berbelanja bagi warga Surabaya dan sekitarnya.
Royal Plaza juga mudah dijangkau baik dengan menggunakan mobil angkutan umum perkotaan maupun kendaraan pribadi.
Beberapa perusahaan besar (anchor tenant) sebagai partner bisnis Royal Plaza diantaranya : Matahari Dept. Store, Hypermart, Informa Furnishing, Gramedia Bookstore, 21 Cinema, Ace Hardware dan masih banyak lagi partner bisnis lainnya. Selain itu Royal Plaza juga dilengkapi dengan food court yang berkapasitas 1000 kursi.
Sebagai mal besar Royal Plaza terbagi ke dalam zona-zona khusus seperti Mustafa Center, handycraft center, pojok batik, arena bermain dan masih banyak lagi zona lainnya yang hakekatnya untuk memenuhi kebutuhan para pengunjung.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H