Mohon tunggu...
Mawan Sidarta S.P.
Mawan Sidarta S.P. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lifelong learner, Penyuka traveling, Pemerhati sejarah (purbakala) - lingkungan - masalah sosial - kebudayaan.

Lulusan S1 Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Jember. Pernah bekerja di perusahaan eksploitasi kayu hutan (logging operation) di Sampit (Kalimantan Tengah) dan Jakarta, Projek Asian Development Bank (ADB) pendampingan petani karet di Kuala Kurun (Kalimantan Tengah), PT. Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) Surabaya. Sekarang berwirausaha kecil-kecilan di rumah. E-mail : mawansidarta@yahoo.co.id atau mawansidarta01@gmail.com https://www.youtube.com/channel/UCW6t_nUm2OIfGuP8dfGDIAg https://www.instagram.com/mawansidarta https://www.facebook.com/mawan.sidarta https://twitter.com/MawanSidarta1

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Berbelanja Lebaran Meriah ke Mal, Kenapa Tidak?

9 Juni 2018   18:25 Diperbarui: 9 Juni 2018   18:42 982
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari Raya Idul Fitri merupakan hari kemenangan yang paling ditunggu-tunggu oleh umat Islam setelah menjalankan ibadah puasa Ramadan sebulan penuh lamanya. 

Bagaimana dengan umat Islam yang mungkin tidak berpuasa karena alasan tertentu atau berpuasa tapi tidak sebulan penuh. Ya nggak ada masalah, siapa saja boleh merayakan. Bukankah Islam adalah agama yang santun dan Rahmatan lil Alamin. 

Ada banyak cara merayakan hari kemenangan nan fitri itu, mulai dari pulang kampung (mudik), menikmati beragam kue atau jajanan lebaran, berhalal bihalal dengan para tetangga dan sanak saudara, melancong ke tempat-tempat wisata atau mendatangi pusat perbelanjaan (mal).

Seperti kita ketahui bersama, di hari-hari terakhir bulan Ramadan, yang namanya pusat perbelanjaan atau bahkan pasar tradisional sekalipun menjadi sangat ramai oleh pembeli.

Di tengah pemberitaan perekonomian nasional yang kurang bergairah dimana harga barang kebutuhan pokok kian melambung tinggi memberatkan rakyat jelata, toh pada kenyataannya yang namanya mal atau pasar tradisional tetap saja penuh sesak oleh pembeli. 

Apakah di antara pembeli yang datang berbelanja ke mal atau pasar tradisional itu selalu orang kaya yang nota bene banyak uangnya? Tidak selalu kan, bisa saja orang yang secara ekonomi biasa-biasa saja namun karena momen merayakan lebaran ya sekali-sekali berbelanja barang kebutuhan yang terjangkau olehnya, itung-itung untuk menyenangkan anak, istri atau anggota keluarga lainnya.

Jadi bukan hanya mudik saja yang menjadi tradisi tahunan, berbelanja menjelang lebaran juga menjadi salah satu kebiasaan yang telah berakar kuat di semua lapisan masyarakat, baik yang tergolong ke dalam kelas ekonomi lemah, sedang maupun atas.

Ke Mal Tak Harus Berbelanja Barang Mahal 

Biasanya nih tidak hanya pasar tradisional saja yang kami datangi saat merayakan lebaran. Sebenarnya ada beberapa mal yang menjadi favorit kami, bukan untuk berbelanja tapi sekedar untuk refreshing, jalan-jalan cuci mata. 

Salah satu sudut Tunjungan Plaza (dok.pri)
Salah satu sudut Tunjungan Plaza (dok.pri)
Beberapa pertokoan itu diantaranya : kompleks pertokoan Tunjungan Plaza (TP), Plaza Surabaya (dulu Delta Plaza), Pusat Grosir Surabaya (PGS depan Pasar Turi) dan Pakuwon Mal, Lontar Surabaya. 

Kompleks pertokoan Tunjungan Plaza Surabaya selama Ini dikenal sebagai kompleks pertokoan yang berdiri lebih awal sebelum marak gedung-gedung pertokoan lainnya. Lokasinya sangat strategis karena berada di jantung Kota Surabaya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun