Mohon tunggu...
Mawan Sidarta S.P.
Mawan Sidarta S.P. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lifelong learner, Penyuka traveling, Pemerhati sejarah (purbakala) - lingkungan - masalah sosial - kebudayaan.

Lulusan S1 Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Jember. Pernah bekerja di perusahaan eksploitasi kayu hutan (logging operation) di Sampit (Kalimantan Tengah) dan Jakarta, Projek Asian Development Bank (ADB) pendampingan petani karet di Kuala Kurun (Kalimantan Tengah), PT. Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) Surabaya. Sekarang berwirausaha kecil-kecilan di rumah. E-mail : mawansidarta@yahoo.co.id atau mawansidarta01@gmail.com https://www.youtube.com/channel/UCW6t_nUm2OIfGuP8dfGDIAg https://www.instagram.com/mawansidarta https://www.facebook.com/mawan.sidarta https://twitter.com/MawanSidarta1

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Asyik Nonton MotoGP Pulangnya Ketinggalan Pesawat

5 November 2015   10:29 Diperbarui: 5 November 2015   11:03 389
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Tiket yang baru setelah terlambat terbang"]

[/caption]

Layanan shuttle bus dan bagasi yang menyita waktu akhirnya membuat saya gagal terbang ke Surabaya. Saya putuskan untuk melakukan rescheduling tapi dengan catatan tetap membayar sejumlah 470 ribu rupiah. Akhirnya saya dapat terbang lagi pada pukul 19.45 WIB. Setelah mengajukan permohonan kepada pihak pelaksana tur akhirnya Mbak Sarah dari TX Travel bersedia mengganti ongkos terbang lanjutan itu, Alhamdulillah.

Dari kejadian itu saya bisa mengambil hikmah bahwa untuk penerbangan lanjutan dengan selang waktu yang terlalu mepet sebaiknya segera melapor ke panitia agar menetapkan jadual terbang baru (revisi) dengan selang waktu yang cukup lama. Terus terang, saya tak memperhatikan hal itu saat kejadian. Atau bila perlu mengusulkan kepada pelaksana tur untuk memberi kesempatan menginap lagi di hotel dan baru terbang esok harinya. Pikir saya, lebih baik menunggu agak lama di bandara daripada harus batal terbang dengan alasan sepele. Naik taksi memang perlu agar cepat sampai dan jika kita membawa uang cukup, tapi kemacetan arus lalu-lintas saat menuju terminal 1C kadang tak teratasi meski menggunakan taksi.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun