Mohon tunggu...
Mawalu
Mawalu Mohon Tunggu... Swasta -

Mawalu

Selanjutnya

Tutup

Politik

Terancam Gagal Jadi Whistle Blower, BNN, Polri dan TNI Mempidanakan Haris Azhar

3 Agustus 2016   15:34 Diperbarui: 4 Agustus 2016   08:03 1707
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menurut Benny Mamoto, perkataan Freddy tak bisa dijadikan acuan kebenaran, karena Fredy Budiman itu bukan hanya Bandar saja, akan tetapi juga sebagai pemakai narkoba dimana prilaku pemakai narkoba pada umumnya yaitu berbohong dan berhalusinasi.

Terkait dengan pernyataan Freddy Budiman yang mengaku dibawa dua orang BNN ke pabrik Ekstasi di China, Benny Mamoto mengatakan bahwa hal seperti itu adalah hal yang tak masuk akal. Adalah sangat tak mungkin bagi seorang terpidana diajak jalan-jalan ke luar negeri, sekalipun dalam proses penyidikan.

Komitmen Buwas

Pejabat BNN lainnya yang juga hadir sebagai narasumber menyatakan bahwa Buwas sudah berkomitmen akan menindaklanjuti kasus ini sampai tuntas dengan melakukan internal investigasi (investigasi kedalam).

Buwas tak ingin kasus ini jadi ngambang begitu saja dan terkatung-katung sehingga jadi rumor yang tak baik bagi masyarakat terhadap kredibilitas  institusi negara dalam upaya pemberantasan narkoba di negeri ini.

BNN sudah lakukan langkah-langkah internal. Sudah ada tim yang sudah bekerja. Selain itu, Buwas juga berterima kasih kepada Haris kalau cerita itu benar karena ia akan bersihkan dari oknum-oknum siapa pun, termasuk jaringan narkoba.

Namun Buwas  menyesalkan kenapa informasi itu baru dikupas habis Haris setelah saksi kuncinya Freddy Budiman telah tiada. Itu kan pengakuan tahun 2014, harusnya dari dulu. Kalau sekarang kan sudah meninggal, tak mungkin bisa bersaksi.

Haris Azhar yang Terbela

Dengan pernyataan institusi negara dari pihak Polri dan TNI yang akan akan mempidanakan Haris Azhar justru memantik perdebatan, khususnya Johnson Panjaitan dari PBHI yang berapi-api menyanggah pernyataan Benny Mamoto bahwa orang sekaliber Freddy Budiman berhalusinasi, karena orang yang yang sakaw dan berhalusinasi tak akan mungkin bisa bangun pabrik narkoba dalam penjara dimana dia menjabat sebagai Manajernya.

Selain itu, Freedy  Budiman ini lihai dalam memisahkan kejahatannya dengan urusan keluarganya. Menurut Johnson, orang yang sakaw dan berhalusinasi tak akan mungkin bisa professional begitu. Harusnya, semua pihak mengusut dari kurun waktu 2009-2016, siapa tahu ditemukan yang lebih mengerikan daripada apa yang telah diungkapkan Freedy Budiman ke Haris Azhar.

Senada dengan Johnson, Hendardi juga mengingatkan kepada semua pihak, terutama Institiusi negara, baik itu BNN, Polri, maupun TNI agar lebih bijak menangani masalah ini. Dengan kata lain, Hendardi ingin mengungkapkan bahwa jangan dulu tersulut emosi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun