Mohon tunggu...
Maureen Assyifa Agnimaya
Maureen Assyifa Agnimaya Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

Saya seorang pelajar di salah satu SMA negeri di Bandung. Sebenarnya cita-cita saya adalah menjadi seorang fashion designer karena saya suka sekali menggambar. Saya juga suka menulis cerpen, dan beberapa kali pernah menjadi juara menulis cerpen di berbagai lomba. Di media ini, saya akan menitipkan cerpen-cerpen yang pernah saya ikut sertakan dalam lomba menulis. Semoga menjadi inspirasi buat siapapun yang mencari referensi menulis cerita yang sederhana.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Mimpi Sederhana Alma

24 November 2023   11:08 Diperbarui: 24 November 2023   20:31 380
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

            Sebenarnya dia sama sekali tidak bosan. Justru Alma selalu menantikan momen itu setiap pagi. Alma tersenyum mengingatnya.

            "Hari ini, ibu akan sibuk sekali. Pulang sekolah, kamu mampir ke rumah Teh Sari ya! Mintain uang jahit yang tempo hari belum dia bayar. Sekalian tanyain, katanya dia mau jahit lagi seragam buat hajatan saudaranya. Langsung pulang ya, jangan kemana-mana! Hari ini, ibu akan sibuk sekali."

            Ibu berkata, sambung menyambung tanpa jeda. Alma mendengarkan sambil terus mengunyah sarapan.

            "Kayaknya sudah mulai musim hujan. Alhamdulillah. Ibu mah bersyukur banget. Jadi sumur kita keisi lagi airnya. Malu kalau tiap hari harus nyambung selang ke rumah Uwa Haji. Mau gali lagi sumurnya, duit dari mana. Uang gaji bapakmu, bulan ini tinggal separo karena dipotong cicilan."

            Ibu terus berkata di antara suara mesin jahit yang berisik. Beruntung kedua kakak Alma yang sudah besar itu. Mereka tak harus mendengar rentetan suara ibu setiap pagi. Lagi-lagi Alma tersenyum mengingatnya.

            Alma, tiga bersaudara. Kedua kakaknya laki-laki. Yang paling besar sudah berkeluarga dan tinggal bersama istrinya di lain kota. Sedangkan kakak keduanya bekerja di Jepang. Sudah dua tahun bekerja di sana. Disalurkan oleh sekolahnya. Tiap bulan selalu rutin mengirimkan uang buat ibu dan bapak.

            Dua hari yang lalu, kakak keduanya menelepon. Mengatakan kalau sementara waktu, dia tak akan mengirim uang dulu. Mau menabung katanya. Dia bercerita kalau sedang dekat dengan gadis Jepang. Bapak tak bereaksi mendengar itu. Hanya ibu yang tersedu selepas kakaknya menutup telepon.

            "Semoga dia masih ingat jalan pulang." Begitu kata bapak yang semakin menambah lara di hati ibu.

***

            "Semoga suatu saat, VOB bisa manggung memakai baju rancangan saya"

            Jari Alma menuliskan sebait komentar pada sebuah video yang tayang di youtube. Sudah hampir seminggu, video itu menjadi trending di kanal itu. Penampilan memukau tiga orang gadis dari kota yang sama dengannya, membuat banyak orang bersimpati. Saat ini, siapa yang tak mengenal VOB -- Voice of Baceprot. Band rock metal yang keseluruhan pemainnya adalah tiga gadis tanggung yang belum lama lulus SMA. Gaya ketiganya terbilang unik. Meski mengusung jenis musik yang keras, mereka tetap setia dengan hijab dan gaya casual khas anak muda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun