Pegawai-pegawai di Papua terutama di pedalaman Papua bekerja dengan akses yang terbatas tidak seperti mereka yang di perkotaan, terutama di daerah Jawa. Ancaman nyawa pun menanti di tengah disintegrasi kelompok yang ingin berdiri sendiri. Karena itu, pegawai-pegawai yang tidak merasakan kondisi di Papua harusnya lebih bertanggung gugat atas tanggung jawab yang diemban.
Jika kita melihat ke belakang pada 2017 lalu, mantan Walikota Surabaya itu dianugerahi gelar kehormatan oleh masyarakat Papua yang ada di Surabaya. Risma diberi gelar sebagai Mama Papua. Gelar itu diberikan oleh karena jasa-jasanya dalam memperhatikan masyarakat Papua yang ada di Surabaya. Pada kesempatan yang sama ia menyatakan bahwa sebagai Mama Papua, ia akan siap membantu masyarakat Papua yang sedang berada di Surabaya agar kelak bisa kembali dan membangun Papua.
Pernyataan Mensos dinilai merendahkan Papua oleh karena telah masuk ke balutan diskursus politik. Â Sebaiknya media perlu menyudahi pemberitaan terkait ini agar tidak menguras energi bangsa. Lagi pula di tengah kondisi bangsa yang dilanda bencana non alam ini, alangkah baiknya semua pihak dapat bersinergi untuk kemajuan bersama.
Kita bukanlah bangsa yang baru lahir kemarin sore. Kita ini sudah lebih dari 75 tahun menyatakan diri sebagai bangsa yang bebas dan bersatu. Jangan karena sebuah peryataan lantas mendegradasi nilai persatuan kita.
Salam dari perbatasan.
FFM: Wetar, 14 Juli 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H