Mohon tunggu...
Fredy Maunareng
Fredy Maunareng Mohon Tunggu... Administrasi - Pemerhati Bahasa

Menuduh diri sebagai "Pemerhati Bahasa" dari Nusa Laung, Pulau Wetar-Maluku Barat Daya Korespondensi melalui Email : fredy.maunareng@gmail.com | WA : +6281237994030 |

Selanjutnya

Tutup

Politik

Antara Ahok, Anies dan Alexis dalam Bingkai "Jakarta Undercover"

2 November 2017   16:24 Diperbarui: 2 November 2017   16:35 2509
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Strategi 'perang' terhadap Jakarta Undercover

Strategi Ahok adalah dengan melakukan penyelidikan rahasia. Ahok pernah menyebutkan bahwa lantai 7 Alexis adalah "surga dunia", tetapi membuktikannya tidaklah mudah. Banyak sandi yang digunakan sehingga tidak mudah bagi orang baru memasuki dan sampai ke "surga dunia". Jika hasil penyelidikan terbukti menyalahi aturan maka cara yang dilakukan adalah dengan memberi surat teguran, atau pidana terhadap orang. Selanjutnya, tempat yang dulunya sarang prostitusi diubah menjadi ruang terbuka hijau. Ini bisa terjadi karena sudah diselidiki aktivitasnya dan dibuktikan sesuai dengan yang direncanakan.

Berbeda dengan Ahok, Anies menggunakan data dari masyarakat. Begitulah yang disampaikan dalam jumpa pers. Dengan begitu, masyarakat yang memberi laporan adalah masyarakat yang punya akses atau bisa sampai ke "surga dunia". Mungkin dengan bukti itu, Anis mengambil sikap.  Dikeluarkannya surat penundaan izin usaha, dianggap sama dengan menutup Alexis.

Penundaan izin usaha Alexis dengan mudah dilakukan karena bertepatan dengan masa izin yang sudah berakhir. Itupun sudah ditunda oleh pemerintahan sebelumnya. Pada saat pemerintahan Anies-lah Alexis dinyatakan "Belum dapat diproses"  . Di sini masih terbuka peluang negosiasi betapapun surat audiens pihak Alexis belum direspon Pemprov DKI.

Perbedaan sikap kedua pemimpin ini bukan pada keras dan lunak, atau tank dan surat. Perbedaannya adalah Ahok memilih tidak berkata "tegas" tetapi "sekali tembak mati", Anies memilih berkata "tegas" tetapi "perlu diplomasi". Begitulah kira-kira sikap kedua pemimpin dalam bingkai Jakarta Undercover.

*) Penulis adalah salah satu pemuda yang tinggal di wilayah terdepan Indonesa, Wetar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun