"Waf... sebenarnya aku itu suka sama kamu sejak kita pertama kali bertemu."
Deg,.. Jantungku seketika itu berhenti.
Mungkin jika hal itu dibiarkan sedikit saja lebih lama, aku sudah tidak ada di dunia ini.
Tiba-tiba saja dia bilang hal semacam itu kepadaku. Dia tak tau perasaanku yang setiap hari dihantui olehnya karena rasa bersalah. Lalu dia tiba-tiba bilang suka?
Dalam hati terdalam antara rasa senang dan bahagia bercampur aduk dengan gerogi serta bingung. Aku tidak tau kenapa dia langsung bilang seperti itu.
Setelah beberapa lama, aku hanya menanggapinya dengan biasa. Aku masih bingung mau menjawab apa, lalu aku pamit pulang.
Disisi lain aku merasakan lebih percaya diri untuk mendekatinya melalui ponsel. Setiap hari kita SMS membahas semua hal, dari tugas yang diberi oleh guru, tanya jam berangkat sekolah, sampai mau lanjut kemana setelah selesai dari SMK ini.
Setiap malam ada perasaan bahagia karena selalu menantikan SMS darinya. Kadang juga aku yang memulai duluan, dan ternyata kita ingin memasuki kampus yang sama.
Lambat laut karena perasaan ini yang bergejolak, akhirnya aku mengungkapkan rasa cinta kepadanya. Kabar baiknya, dia menerimaku dengan senang hati, dan dari situlah kisah cinta kita bermula.
-Tamat-
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H