Dari beberapa metode yang sudah dijabarkan di atas, ada satu metode yang sudah tidak digunakan lagi saat ini yaitu metode LIFO. Hal ini bisa terjadi karena beberapa alasan seperti:
1. Karena LIFO dapat mengecilkan laba perusahaan dengan tujuan agar menjaga laba kena pajak yang rendah. Hal ini juga dapat mengakibatkan penilaian inventaris menjadi ketinggalan jaman dan usang.
2. Kompleksitas dan Biaya Administrasi: Metode LIFO dapat menambah kompleksitas dalam pelaporan dan pencatatan persediaan. Ini dapat meningkatkan biaya administrasi karena membutuhkan sistem pelacakan yang lebih rumit untuk mencatat barang yang terakhir masuk sebagai yang pertama keluar.
3. Representasi Tidak Akurat: Dalam lingkungan inflasi, LIFO cenderung menunjukkan biaya barang yang dijual lebih tinggi karena mencerminkan harga terbaru, sedangkan persediaan akhir mencerminkan harga yang lebih lama. Hal ini bisa mengakibatkan laporan keuangan yang kurang akurat dalam mencerminkan nilai aset dan kinerja perusahaan.
4. Perbandingan Antar Perusahaan: Penggunaan LIFO dapat membuat sulit untuk membandingkan kinerja keuangan perusahaan dengan perusahaan lain yang menggunakan metode berbeda, seperti FIFO atau metode rata-rata tertimbang. Ini dapat menjadi masalah bagi analisis keuangan dan investor yang mencoba mengevaluasi perusahaan.
Karena beberapa alasan tersebut, perusahaan beralih ke metode pencatatan persediaan yang lebih sederhana dan diakui secara luas, seperti FIFOÂ (First-In First-Out) atau metode rata-rata tertimbang.
Dosen pengampu :Â
Ibu Mulyaning Wulan, SE., M.Ak.
Penulis :
1. Maulidina Alfiyyah J.
2. Nurliana Safitri