Mohon tunggu...
Maulidi Dhuha Yaum M
Maulidi Dhuha Yaum M Mohon Tunggu... -

Mahasiswa; ^aflamaker @Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mengenang Peristiwa 19 Maret 1967 (Persemar)

26 September 2015   18:07 Diperbarui: 26 September 2015   18:24 1041
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada hari pembukaan kembali pondok itu, setelah upacara di depan BPPM (Balai Pertemuan Pondok Modern), dengan mantap dan penuh optimisme, Direktur KMI (Kulliyatu-l-Mu’allimin Al-Islamiyyah), KH. Imam Zarkasyi, turun dai mimbar, menuju lonceng besar di depan aula itu. Tangan dan bibirnya bergetar. Dengan mengucap bismillah, dipegang lonceng tu berkali-kali. Air mata haru tak ter

bendung lagi. Pondok kembali berjalan sebagaimana mestinya, kembali dimulai dari titik nol, namun dengan loncatan yang luar biasa.

Kemudian sampai juga kabar tentang santri yang terlibat dan tidak lagi dipanggil oleh Kyai. Banyak di antaranya menjadi gila, meninggal kecelakaan, dan tak sedikit yang sepanjang sisa hidupnya menglami kesulitan, sakit tak kunjung sembuh, dan tak juga segera mati. Siapa yang menanam, mengetam; dan siapa menabur angin, akan menuai badai. Itu barangkali pepatah yang tepat untuk menggambarkan kondisi mereka.

(Sumber: Warta Dunia Gontor, 1435)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun