Mohon tunggu...
maulidah putri
maulidah putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - mengekspresikan pemikiran

bismillah

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Pentingnya Menanamkan Nilai Moral dalam Bersikap Sejak Dini

7 November 2022   20:32 Diperbarui: 10 November 2022   07:08 285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

halo teman-teman........ Pernakah kalian  menjumpai anak yang memiliki adab yang baik dan anak yang memiliki adab yang kurang baik ? Lalu apa sih yang kalian pikirkan ? 

Pasti sebagian dari kalian yang membaca artikel ini,  yang kalian pikirkan adalah terkait moral anak zaman sekarang. iya bukan ? yaps benar sekali ....

Di masa global saat ini, pendidikan moral sangat penting diajarkan pada anak sejak usia dini terutama pada masa golden age anak karena dalam ilmu psikolog, anak merupakan peniru yang handal terhadap apa yang ia lihat dan apa yang ia dengar   terhadap perkembangannya. Selain itu, pengaruh teman dan teknologi terutama gadget dan sosial media sangat berpengaruh besar terhadap perkembangannya sehingga anak menjadi lupa sopan santun dan memiliki moral yang kurang baik, misalnya anak berkata kotor, dan sering mengumpat padahal memiliki anak yang sopan santun serta memiliki anak yang bermoral baik tentu menjadi idaman bagi setiap orang tua. 

Namun, tidak selalu hal tersebut dapat terjadi begitu saja, belum lama ini kita mendengar kabar tentang seorang siswa memukul guru nya hingga meninggal dunia dan banyak kita jumpai kasus-kasus asusila  di tempat umum di sekitar kita. Saya sendiri pernah mejumpai perilaku yang kurang baik di sekolah  saya terutama adab seorang siswa kepada guru dan adab kurang baik kepada teman-teman yang mengakibatkan bullying. 

Tentu dari kita tidak ingin anak-anak kita mengalami krisis moral seperti murid tersebut bukan ?  Nah, dengan kasus tersebut siapa yang harus disalahkan ? dan kenapa nilai moral anak pada zaman sekarang merosot ? 

Pertanyaan ini kerap sekali mengisi otak saya saat melihat banyaknya anak-anak yang tidak memiliki sopan santun saat berbicara dengan orang tua bahkan orang yang dianggap lebih tua darinya serta menganggap orang yang lebih tua sebagai teman sebayanya sendiri.

dengan fenomena yang terjadi ini saya pikir tidak hanya terjadi di lingkungan saya sendiri pasti juga terjadi di banyak tempat, entah itu di desa ataupun kota. Namun pendidikan yang baik dimulai dari rumah yakni pendidikan dari ibu, pendidikan ini termasuk pendidikan moral, karakter dan yang lainnya. karena kebanyakan para ibu-ibu walaupun sepadat apa waktunya  tetap memiliki waktu sendiri untuk anaknya. Oleh sebab itu, ibu dikenal sebagai guru pertama bagi anak-anak mereka. Untuk itu, setiap bunda harus bisa mendidik anak nya menjadi lebih baik dan menjadi anak yang berkepribadian yang baik.

Lantas dengan pendidikan tersebut,  apa sih moral itu ? mengapa moral itu harus diterapkan sejak dini ? dan bagaimana tahapan- tahapan perkembangan moral menurut piaget dan kolbergh ? serta bagaimana cara orang tua menanamkan moral pada perkembangan anak ?  

Yuk kita bahas satu-persatu. 

Apa Sih Moral Itu ?

Istilah moral sendiri berasal dari kata latin "mores" yang berarti adat istiadat, kebiasaan, peraturan/ nilai-nilai atau tata cara kehidupan. oleh karena itu, moral merupakan sesuatu yang memiliki hubungan dengan prinsip tingkah laku seperti budi pekerti maupun akhlak yang dimiliki seseorang. 

moral sendiri terbagi menjadi beberapa macam perilaku, yakni seperti perilaku moral, perilaku tak bermoral dan perilaku amoral atau  perilaku non moral. 

Perilaku moral adalah perilaku yang sesuai dengan kebiasaan masyarakat tertentu, atau perilaku yang diharapkan dari suatu kelompok tertentu. misalnya apabila lewat di depan orangtua sebaiknya kita nunduk dan sopan santun terhadap sesama manusia. Selain perilaku moral itu sendiri ada juga perilaku tak bermoral, perilaku tak bermoral adalah perilaku yang sesuai dengan harapan sosial yang disebabkan ketidaksetujuan dengan standar sosial atau kurang adanya perasaan  harus menyesuaikan diri pada suatu tempat, misalnya menyontek, iseng kepada teman, dan lain sebagainya. 

Sementara itu, perilaku yang lainnya adalah perilaku amoral atau perilaku non moral yakni perilaku yang tidak sesuai dengan harapan sosial. akan tetapi, hal ini lebih disebabkan oleh ketidak acuhan terhadap harapan kelompok sosial daripada pelanggaran yang di sengaja terhadap standar kelompok tersebut, misalnya memaksa orang lain untuk suka kepada kesukaan kita, seperti kita suka musik dan kita memaksa orang lain untuk suka musik juga. 

Sebuah penelitian yang diterbitkan di journal of social science menjelaskan bahwa, moral merupakan sistem aturan yang mengatur interaksi sosial dan hubungan sosial-individu dalam masyarakat dan di dasarkan pada konsep kesejahteraan, keadilan dan hak. oleh karena itu, pada hakikatnya nilai-nilai moral adalah ciri-ciri kepribadian yang membimbing setiap orang untuk membuat penilaian dan keputusan berdasarkan apa yang dianggap benar atau salah oleh masyarakat atau kelompok tertentu. 

inilah sebabnya mengapa setiap orang memiliki reaksi yang berbeda terhadap berbagai situasi. dan hal tersebut juga menunjukkan bahwa nilai-nilai seseorang adalah cerminan dari lingkungan tempat mereka dibesarkan. 

Namun beberapa diantara perilaku menyimpang anak kecil di kehidupan sehari-hari  seperti diatas lebih bersifat amoral daripada non moral karena pada saat lahir, tidak ada anak yang memiliki skala penilaian dan sebaliknya. tiap anak juga harus diajari standar kelompok yang benar dan salah sebelum anak masuk sekolah karena belajar berperilaku dengan cara yang disetujui masyarakat merupakan proses yang panjang dan lama yang terus berlanjut hingga remaja.

sedangkan pengertian perkembangan moral sendiri merupakan  perubahan penalaran, perasaan dan perilaku seseorang tentang standar benar atau salah dalam berinteraksi dengan orang lain.

Tahap-Tahap Pekembangan Moral

Menurut piaget dalam pengamatan dan wawancaranya, ia mengemukakan bahwa anak  berusia 4-12 tahun telah melewati 2 tahap yang berbeda dalam cara berpikir moralitas, 2 hal tersebut antara lain :

Tahap moralitas heterogen ( 4-7 tahun)

Tahap  ini merupakan tahap yang tidak bisa diubah dan dikontrol orang  (absolut) karena pada tahap ini dialami oleh anak yang berusia 4-7 tahun. anak berpikir bahwa peraturan di lingkungan dibuat oleh orang dewasa dan terdapat pembatasan-pembatasan dalam bertingkah laku. pada tahap ini juga, anak menilai kebenaran atau kebaikan tingkah laku berdasarkan konsekuensinya yang diturunkan oleh sebuah otoritas yang berkuasa.

tahap ini juga anak berpikir bahwa mereka tidak berhak membuat peraturan sendiri, melainkan dibuatkan peraturan oleh orang dewasa.

Tahap Moralitas Otonomi  (7-10)

Pada tahap ini anak berada dalam tahap transisi dan menunjukkan sebagian ciri-ciri dari tahap pertama yakni pada tahap ini anak mulai sadar bahwa peraturan dibuat oleh manusia secara realistis  dan pada masa ini anak juga percaya bahwa ketika mereka melakukan pelanggaran maka otomatis akan mendapatkan hukumannya. oleh karena itu,  hal ini seringkali membuat anak merasa khawatir  dan takur besalah namun disi lain ketika anak mulai berpikir secara heteronom, anak akan mulai menyadari bahwa hukuman terjadi apabila ada bukti melakukan pelanggaran.

Oleh karena itu dengan 2 tahapan tersebut, piaget meyakini bahwa dengan semakin berkembangnya cara berpikir anak maka anak akan juga memahami tentanf persoalan-persoalan sosial di lingkungan masyarakatnya.

Lawrence Kohlberg juga menekankan bahwa cara berpikir anak tentang perkembangan moral ada 3 tingkatan pnalaran , yaitu  : 

Penalaran Moralitas Pra- konvensional

Tingkat ini merupakan tingkat terendah dari penalaran moral menurut kohlberg . pada tingkat ini baik atau buruk diinterprestasikan melalui reward (hadiah) dan pushment (hukuman). pada tahap ini anak berorintasi pada kepatuhan  dan hukuman sehingga pada tahap ini anak berpikir bahwa mereka harus patuh dan takut terhadap hukuman yang diberikan.

contoh : apabila anak bersalah akan dicubit seperti halnya dengan kakak yang membuat adikna nangis dan ibu memukul tangan kakak.

Penalaran Moralitas Konvensional Individu

Pada tingkat ini anak berpikir bahwa mementingkan diri sendiri adalah benar dan hal ini juga berlaku untuk orang lain oleh karena itu apapun yang  mereka lakukan harus mendapatkan imbalan yang setara.

contoh : apabila berbuat maka dipuji, seperti halnya orang memiji anak tersebut dengan kata "pintar sekali" apabila anak tersebut mampu mengerjakan perintah dengan benar

Penalaran Moral Pasca Konvensional

Pada tingkat ini anak menghargai kepercayaan, perhaian dan kestiaan kepada orang lain sebagai dasar penilaian moral dalam kehidupannya  dan pada tingkat ini juga anak menyesuaikan dengan peraturan untuk mendapatkan persetujuan dari orang lain. 

contoh : bersama-sama membersihkan kelas.

lalu mengapa sih nilai moral sangat penting diterapkan sejak dini ? 

adapun  pentingnya menerapkan nilai moral terhadap perkembangan anak adalah sebagai berikut : 

membangun karakter anak 

membantu anak mengatasi hal/ situasi yang sulit 

dan membentuk kepribadian anak di masa depannya 

Sedangkan berdasarkan artikel yang saya baca, pentingnya menerapkan pendidikan moral anak  kita dapat melakukan aspek -aspek sebagai berikut :

perkenalkan anak dengan adanya Tuhan (Tauhid ) 

Ajarkan anak cara beribadah 

Bentengi anak dengan sikap yang buruk

Ajak anak melakukan nilai kebaikan 

berikan penilaian kepada anak

Selain itu, ada beberapa hal yang dapat orangtua terapkan pada perkembangan moral anak di rumah.

Lalu apa aja sih yang harus diterapkan orangtua kepada pendidikan moral anaknya ?

adapun contoh pendidikan moral yang bisa diterapkan di rumah, antara lain :

mengajarkan anak untuk selalu mengucapkan "terimakasih" saat diberi sesuatu atau dibantu orang lain

membuang sampah pada tempatnya dan mejaga kebersihan 

memberi salam kepada bertemu dengan orang yang lebih tua 

menghargai pendapat orang lain

mengucapkan kata "tolong" saat meminta bantuan kepada orang lain

memberi tempat untuk orang yang lebih tua, misalnya ibu hamil dan orang yang sakit

tidak menyontek 

menyayangi sesama makhluk Allah 

tidak mengucapkan kata kasar 

ciptakan lingkungan yang positif untuk anak nyaman 

ajari anak untuk menghargai 

ajarkan jujur dan sabar kepada anak

Oleh karena itu, sebaiknya orang tua maupun  pendidik menanamkan dan menerapkan pendidikan pada perkembangan moral anak sejak dini. karena dengan menanamkan dan menerapkan pendidikan pada perkembangan moral anak   sangat penting dilakukan karena jika anak dibiarkan hingga dewasa tanpa pengenalan aspek nilai moral dan agama maka anak akan sulit untuk meluruskan sikap nya  dan nantinya dengan pengenalan tersebut dapat mencegah anak dalam melakukan perbuatan-perbuatan yang negatif dan dengan pendidikan trsebut dapat membentuk kepribadian anak di masa mendatang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun