Di kabupaten tangerang sendiri ada 70 titik banjir yang tersebar dengan penyebab yang berbeda beda. Yang dominan di perum 2 disebabkan oleh drainase yang buruk dan minimya daerah resapan yang kini banyak beralih fungsi menjadi bangunan, perum 3 disebabkan oleh meluapnya kali sabi yang terletak tidak jauh dari rumah warga, Binong minimya daerah resapan yang kini banyak beralih fungsi menjadi bangunan, perum mustika Tigaraksa diakibatkan oleh luapan sungai cimanceuri, kresek terkait sungai Cidurian karna blm tersedia turap, dan Gelam Jaya dikarenakan meluapnya sungai dan tanggul yang jebol akibat tingginya curah hujan.
 
Upaya Pemerintah Meminimalisir Banjir di Kabupaten Tangerang
Pemerintah dalam menanggulangi banjir juga berkoordinasi dengan beberapa bidang yang terlibat dalam permasalahan ini. Sudah banyak upaya yang dilakukan pemerintah dalam menanggulangi masalah banjir ini, upaya yang sekarang dilakukan yaitu melakukan tindakan jangka pendek, menengah, dan panjang.
Jangka pendek berupa tindakan penanggulangan banjir yang bersifat cepat seperti mendatangkan karung yang berisi tanah merah untuk membendung luapan-luapan air atau turap yang jebol. Untuk jangka menengahnya Langkah-langkah yang dilakukan Dinas Bina Marga yang merupakan kewenangannya berupa :
1.Membuat masukan drainase dan melakukan perbaikan
Sumber : Instagram/dbmsda.kabtangerang
2.Melakukan normalisasi saluran pembuangan seperti pengerukan lumpurnya,
Sumber : Instagram/dbmsda.kabtangerang
3.Membuat turap yang berbeda jenis sesuai kondisi wilayahnya,
Sumber : Instagram/dbmsda.kabtangerang