Mohon tunggu...
Maulani dewikusumawati
Maulani dewikusumawati Mohon Tunggu... Jurnalis - Pemula

Pelajar

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Novel | Surprise

1 Maret 2020   15:18 Diperbarui: 1 Maret 2020   15:21 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

"Ya udah sekarang cepet kerjain. Dia kan lagi belajar. Kamu juga kan kakak disini. Harusnya bisa dong contohin yang baik ke adik kamu." Ucapnya sambil pergi meninggalkak kamarku.

Huhf ada apa dengan orang dirumah ini. Kenapa mereka menjadi marah-marah. Ada apa ini. Ouh ya Tuhan Aku cuma lelah dengan hari ini. Lalu ibu ku pulang tak lama dari itu ayahku pun pulang. Dan ku dengar di dalam kamar mereka sedang bertengkar lagi.

"Mamah mau kita cerai pah" sambil menangis.

Lalu aku menghampiri mereka.

"Apa mah? Cerai?" Tanyaku dan tanpa sadar air mataku menetes. " Mamah sama papah tuh kenapa sih? Tiap hari bertengkar. Tau ga sih si ade ketakutan ngeliat kalian. Aku juga. Kenapa emang ga bisa di bicarain baik-baik? " lanjutku karena mereka hanya diam ketika aku tanya.

"Diem kamu. Kamu udah berani ngelawan ke papah? Masuk sekarang ke kamar kamu?" Bentak Ayahku.

"Aku ga ngelawan Papah. Aku cuma tanya. Tiap hari aku diem. Selama ini aku diem ngeliat kalian bertengkar. Dulu kalian ga pernah kaya gini..kenapa sekarang kaya gini..akhir-akhir ini kalian jadi sibuk sendiri. Mama pergi selalu pagi ga pernah ada dirumah. Aku nyiapin makan sendiri. Buat si ade juga...papah ga pernah ngeluangin waktu buat aku. Setiap aku minta buat ditemenin papah ,ga pernah bisa. Aku udaj sabar selama ini. Aku juga anak kalian kan" jelasku sambil menangis.

"Kamu tau kan mama sibuk harus nyiapin restoran sama kafe. Kamu bilang mama ga pernah ada dirumah. Mama diluar sana bukan lagi main main."

"Terus buat apa mama bahagiain pelanggan mama itu kalau mama sendiri ga bisa ngeluangin waktu buat bahagiain anak mama sendiri. Papa juga selalu bisa keluar bareng temen-temen papah tapi papah ga pernah bisa luangin waktu buat aku. Aku emang udah besar . Tapi aku juga masih butuh perhatian kalian kan. Dan sekarang kalian mau pisah? Terus aku..si ade sama kakak mau gimana? Kalian emang bakalan bahagia setelah pisah? Terus kita jadi korban?" Aku langsung pergi meninggalkan mereka.

Aku sudah muak dengan keluarga ini. Kenapa keluarga ini menjadi tidak seharmonis dulu? Kemana perginya kehangatan. Kemana perginya kebahagiaan. Aku cuma bisa menangis sendirian. Lalu aku menelpon sahabatku chika.

"Chikaa aku mau nginep dirumah kamu dong. Aku lagi bosen nih sendirian dirumah"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun