Boleh dikata, tradisi tulis-menulis hampir persis beriringan dengan peradaban zaman. Disebut hampir karena pelajaran sejarah di sekolah mengabarkan kita adanya masa pra aksara, zaman manusia belum mengenal tulisan, meskipun sudah ada kehidupan.Â
Percaya atau tidak mengenai itu, tetapi, yang tak terbantahkan ialah perkembangan umat manusia terbawa searus dengan berkembangnya keterampilan tulis-menulis. Kemajuan ilmu pengetahuan di seluruh dunia tak bisa dilepaskan dari banyaknya tulisan para pemikir, yang akhirnya terurai ke level praktis sehingga bisa dipraktikkan di kehidupan sehari-hari.
Pun kita menyadari betul, menulis, adalah satu diantara tiga keterampilan mendasar seseorang: calistung (baca, tulis, hitung). Saat SD kita diminta oleh guru untuk menulis yang ia diktekan, atau mengarang tulisan tentang kegiatan selama liburan semester, meski yang satu ini agak membingungkan kita yang liburannya hanya di rumah saja.Â
Saat di perguruan tinggi pun, kita diwajibkan menulis tugas akhir sebagai syarat kelulusan. Memparafrase, menghindari plagiasi, menyusun abstrak, rumusan masalah dan seterusnya. Ini artinya, menulis berperan penting bagi kehidupan seseorang secara khusus dan peradaban secara umum. Disamping dianggap membentuk alur berpikir, menulis dipercaya mampu melesatkan literasi masyarakat.Â
Di satu sisi, orang yang menulis lalu tulisannya dibaca orang lain, paling tidak  akan membuahkan dua hal: transfer ilmu dan imajinasi. Di sisi lain, seseorang yang mampu menulis, dianggap lebih cerdas.Â
Itu karena dia bisa menuangkan isi pikirannya ke wadah lain, seperti kertas, blog, atau sosial media. Atau jangankan untuk menulis, sebagian dari kita saja masih gugup berbicara di publik. Tidak berlebihan kalo dikatakan menulis itu bukan keterampilan yang biasa-biasa saja.Â
Ada 4 alasan kenapa kita harus mulai menulis
1. Memperlancar daya pikir
Menulis itu akan memperlancar daya berpikir seseorang. Bayangkan kita tengah berada di ruangan yang jendela juga pintunya tertutup, minim ventilasi. Apa rasanya?Â
Pengap, gerah, Â bahkan bau. Pakaian apalagi perabotan pun bisa berjamur karena lembab. Itu karena ga ada sirkulasi. Udara segar yang bertukar itu minum. Sebaliknya, ruangan yang terembus angin luar, bukan kipas, bisa menyegarkan ruangan. Sering kita lihat kok orang-orang betah duduk di outdoor semisal taman, teras rumah?Â