Mohon tunggu...
Maulana Helmi
Maulana Helmi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa universitas PGRI Kanjuruhan Malang

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen " Hujan, Kota dan Kita

21 Mei 2023   16:39 Diperbarui: 21 Mei 2023   16:48 315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Heiiiii....." Fafa temanku yang sedang melambaikan tanganya kepadaku dari kejauhan

Kami pun melepas jas hujan dan langsung berlari kea rah dosen dan teman-teman kami. Lalu kami bersalaman dengan mereka satu persatu sambil menceritakan hal apa saja yang mereka lalui untuk sampai di titik ini, banyak sekali veriasi cerita yang berbeda dari teman-temanku, gelak tawa ditengah kota semakin menambah kehangatan.

"Baik kita akhiri perkuliahan hari ini, dilanjutkan dengan pengamatan objek sekitar serta menyiapkan draft untuk kepenulisan" Ucap dosenku untuk mengakhiri kegiatan perkuliahan hari ini

Ditengah keindahan kota dan hujan setelah reda ning ning tiba-tiba menepuk bahuku, dan menunjuk tangannya kea rah kiri

"Heii.. lihat siapa itu" sambil menunjuk kea rah kiri didepan toko kecil

Remang-ramng aku melihat sosok yang mungkin aku kenal, dan ternyata dia adalah doni kekasihku, dia sedang bersama dengan wanita yang keluar dari toko buku. Akupun bergegas ingin menemui doni dan perempuan itu, akan tetapi sesampainya di parkiran, tiba-tiba saja langkahku terhenti, dadaku serasa bergemuruh, bergejolak demikian hebat, tubuhku terasa panas dingin, tangan dan kakiku bergetar, sudah sejak lama aku tak merasakan perasaan ini, kini, 

Kutajamkan pandangan mataku menatap sosok tegap yang kini tengah berbincang dengan perempuan yang cantik, dan detik itu pulalah ku putuskan, ku urungkan niatku untuk menemui mereka, air mata yang tiba-tiba menetes membasahi pipi dan jilbabku.

"Kamu diselingkuhin ti?" celetuk pertanyaan bodoh dari ning ning sahabatku

Dengan perasaan yang kacau, aku mencoba menenangkan hatiku, dan tetap berfikir positif

"Doni bukan orang yang seperti itu' ucapku dalam hati sambal menangis 

Ning ning dan fafa mencoba menenangkanku, dan sedikit banyaknya ning ning mencoba meyakinkan aku jika doni berselingkuh, dan fafa meyakinkan aku jika mungkin mereka hanya teman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun