COVID-19 sempat disebutkan menjadi faktor berpengaruh lainnya dikarenakan adanya keterkaitan dengan terhambatnya kegiatan impor dari Uni Eropa.Â
Penataan perdagangan kembali pasca COVID-19 dirasa sedikit sulit dengan posisi Inggris yang meninggalkan Uni Eropa.Â
Brexit tidak hanya merupakan penyebab utama untuk inflasi tersebut, namun tekanan inflasi yang disebabkan oleh COVID-19 dan konflik Rusia-Ukraina makin memburuk.
Dengan kata lain, inflasi harga barang yang terjadi di Eropa didorong oleh beberapa faktor utama seperti Brexit dan konflik Rusia-Ukraina.Â
Namun, hal ini juga tidak luput dari faktor-faktor lainnya termasuk kenaikan tarif dan pajak barang, nilai tukar mata uang yang tinggi, serta perubahan iklim dan cuaca yang tidak menentu.Â
Masalah ini semakin meluas sejak negara-negara ekonomi Eropa dilanda inflasi tinggi. Bank-bank sentral di Eropa diharapkan untuk mengambil tindakan dalam memperkuat kebijakan, demi menyeimbangkan resiko resesi yang diprediksikan terjadi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H