Mohon tunggu...
Maudy Noor Fadhlia
Maudy Noor Fadhlia Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Hubungan Internasional/FISIP Universitas Sriwijaya

Tertarik dalam isu kebijakan luar negeri, diplomasi, pembangunan dan sosial, keamanan, dan kajian Asia Timur

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Kenaikan Harga Barang di Eropa, Pertanda Resesi Sudah Dekat?

18 Juli 2022   18:26 Diperbarui: 19 Juli 2022   13:00 1358
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi pertokoan. (sumber: pixabay.com/stevepb)

Sehingga dengan meledaknya konflik ini, produksi makanan dan harga bahan makanan menjadi terganggu. Terlebih lagi karena Rusia melarang kegiatan ekspor dan Ukraina dilanda ketidakpastian untuk panen.

Index harga bahan pangan dari 2021 hingga 2022 (Sumber: FAO)
Index harga bahan pangan dari 2021 hingga 2022 (Sumber: FAO)

Kenaikan harga yang terjadi, membuat warga Uni Eropa sedikit khawatir mengenai ketidakstabilan bahan pangan dan adanya ketakutan mengenai kemungkinan terjadinya kelangkaan pangan. 

Meski begitu, Komi Eropa memberikan pernyataan bahwa Uni Eropa diyakini mampu menghadapi masalah ini dan mulai mengambil tindakan untuk membantu para petani Uni Eropa meningkatkan produksi gandum, maizena, dan minyak sayur domestik.

Serangan Putin ke Ukraina, diduga menjadi salah satu penyebab utama terjadinya inflasi harga bahan pangan. 

Harga pupuk juga ikut meningkat, sehingga membuat bahan pangan ini semakin mahal dan menimbulkan keresahan para petani di Eropa. Konflik Rusia dan Ukraina memberikan tekanan pada sistem pangan dan mengancam terjadinya masalah pada keamanan pangan.

Harga produk pertanian internasional, harga produsen dan konsumen (Sumber: Eurostat)
Harga produk pertanian internasional, harga produsen dan konsumen (Sumber: Eurostat)

Faktor sosial dan politik: Brexit

Brexit mendorong kenaikan harga bahan pangan yang diimpor dari Eropa, dan mengarah pada krisis biaya hidup yang semakin mahal. Sejak Inggris meninggalkan Uni Eropa, kenaikan harga bahan makanan di Inggris meningkat sebanyak 6%. 

Tidak hanya itu, Inggris juga mengalami tekanan finansial rumah tangga yang menimpa hampir keseluruhan keluarga di Inggris. 

Para keluarga di Inggris mengalami penderitaan dari standar hidup yang semakin memburuk, dikarenakan inflasi dan kenaikan harga bahan makanan, energi, maupun bahan bakar. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun