Sehingga dengan meledaknya konflik ini, produksi makanan dan harga bahan makanan menjadi terganggu. Terlebih lagi karena Rusia melarang kegiatan ekspor dan Ukraina dilanda ketidakpastian untuk panen.
Kenaikan harga yang terjadi, membuat warga Uni Eropa sedikit khawatir mengenai ketidakstabilan bahan pangan dan adanya ketakutan mengenai kemungkinan terjadinya kelangkaan pangan.Â
Meski begitu, Komi Eropa memberikan pernyataan bahwa Uni Eropa diyakini mampu menghadapi masalah ini dan mulai mengambil tindakan untuk membantu para petani Uni Eropa meningkatkan produksi gandum, maizena, dan minyak sayur domestik.
Serangan Putin ke Ukraina, diduga menjadi salah satu penyebab utama terjadinya inflasi harga bahan pangan.Â
Harga pupuk juga ikut meningkat, sehingga membuat bahan pangan ini semakin mahal dan menimbulkan keresahan para petani di Eropa. Konflik Rusia dan Ukraina memberikan tekanan pada sistem pangan dan mengancam terjadinya masalah pada keamanan pangan.
Faktor sosial dan politik: Brexit
Brexit mendorong kenaikan harga bahan pangan yang diimpor dari Eropa, dan mengarah pada krisis biaya hidup yang semakin mahal. Sejak Inggris meninggalkan Uni Eropa, kenaikan harga bahan makanan di Inggris meningkat sebanyak 6%.Â
Tidak hanya itu, Inggris juga mengalami tekanan finansial rumah tangga yang menimpa hampir keseluruhan keluarga di Inggris.Â
Para keluarga di Inggris mengalami penderitaan dari standar hidup yang semakin memburuk, dikarenakan inflasi dan kenaikan harga bahan makanan, energi, maupun bahan bakar.Â