Mohon tunggu...
matthew newman
matthew newman Mohon Tunggu... Arsitek - Arsitek

Saya seorang arsitek yang memiliki hobi menulis, fotografi, travelling dan juga dunia psikologi. Untuk kesehatan saya dulu berolahraga martial art tetapi sekarang lebih banyak menekuni yoga. Sebuah kehormatan sekaligus kesenangan bisa berbagi cerita, imajinasi, pemikiran dan pendapat di sini bersama rekan-rekan yang lain. Terima kasih, mari saling berbagi kasih serta cerita yang membangun dan membawa kedewasaan berpikir dan berjiwa besar.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

3 Cara Melupakan Sakit Hati di Masa Lalu

27 Juli 2021   11:35 Diperbarui: 27 Juli 2021   11:44 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menghapus Jejakmu (foto koleksi penulis)

Masa lalu telah berlalu, tapi sepertinya bayang-bayangnya selalu menggayuti dan membebani pinggang kita utnuk melangkah. Bagaikan diabetes yang tertanam dan berakar di ginjal. Bisa gak sih melupakannya dan menghapusnya dari memori kita? Jawabnya sayang sekali adalah TIDAK!

Kita sebagai manusia dikarunia memori yang cukup kuat untuk menampung data-data apa yang sudah terjadi dalam kehidupan kita, meskipun levelnya berbeda buat masing-masing orang karena ada yang secara bawaan memang begitu atau memang ada yang berlatih baik secara sadar maupun tidak untuk mengingatnya. 

Tidak sedikit orang-orang yang dikarunia photografic memory. Ingatan yang sangat jelas dalam suatu kejadian bagaikan membekukan waktu dan memotretnya sehingga melihat jelas setiap detail dalam suatu kejadian. 

Tapi ada juga orang yang sepertinya sangat mudah melupakan suatu kejadian meskipun itu sesuatu yang mestinya penting.

Uniknya melalui hipnotis bahkan kita bisa mengingat jumlah tiang listrik yang kita lewati dalam sebuah perjalanan.

Dalam hubungannya dengan masalah sakit hati tentu saja orang yang memiliki memori baik akan lebih kesulitan melupakan ingatan buruk yang sering menghantui pikirannya. Sementara orang yang kadang amnesia mungkin akan lebih mudah melupakan sesuatu.

 Tapi intinya kita tidak akan pernah lupa, karena kita bertumbuh dengan memori yang terinstal melalui sistem syaraf dalam jaringan hidup kita. Hal ini digambarkan cukup jelas seperti di film Chappie (sebuah robot polisi). 

Disitu digambarkan bahwa memori bisa dipindahkan dengan sebuah alat pembaca syaraf, memori tersebut bisa direkam dan dipindahkan ke sebuah tubuh yang baru. Sebuah konsep fiksi yang mungkin suatu hari nanti akan bisa terwujud seperti banyak fiksi ilmiah yang lain.

Karena memori itu tidak mudah dihapus, terlebih sakit hati yang seakan menggores tajam di sanubari maka ada beberapa hal yang bisa membantu kita mengurangi efek sakit dari sebuah kejadian dalam hidup kita. Berikut beberapa di antaranya:

1. MELIHAT EFEK JANGKA PANJANGNYA

Dalam sebuah kejadian selalu ada konsekuensi dan efeknya yang belum tentu buruk meski kejadian tersebuat bisa dibilang sesuatu yang buruk. 

Misalnya gara-gara sebuah kecelakaan yang parah dan hampir merenggut nyawa kita maka kita bertemu seseorang entah dokter atau suster yang seakan justru jadi pasangan hidup kita. 

Pernahkan melihat atau mendengar peristiwa semacam itu? Saya yakin pernah, karena kadang itu memang cara Tuhan untuk mempertemukan kita dengan seseorang secara ajaib.

2. MENGKAJI SUMBER PENYEBABNYA

Ketika kita sedang mengalami sesuatu kita tidak bisa mengkajinya secara bijak karena disitu emosi, pikiran, ego dan hati kita terlibat 100%. 

Tidak ada lagi ruang untuk menarik jarak dan memandangnya dari sudut orang ke tiga. Tetapi sessudah kejadian itu berllalu beberapa waktu kita bisa mengkaji tentang apa yang sebenarnyaa terjadi dan apakah penyebab utamanya. Adakah kesalahan pengambilan keputusan atau analisa yang mengakibatkan hal tersebut terjadi. 

Misal kita melupakan tanggal anniversary pernikahan kita, yang berakibat fatal bahkan hingga sebuah perceraian. Dari sini kita bisa  belajar tentang pentingnya setting prioritas, manakah yang benar-benar penting dan terpenting, mendesak dan sangat mendesak dalam segala hal.

3. MEMINTA MAAF 

Satu hal kecil ini terkadang terdengar begitu simpel hingga sering dilupakan orang. Tapi efek dari perbuatan kecil ini bisa sangat membebaskan kita dari banyak sekali masalah. Pernahkah mimpi berada di sebuah tempat yang berulang-ulang padahal lama sekali secara fisik kita tidak pernah berkunjung ke sana lagi. 

Coba kunjungi kembali tempat tersebut dan temuin orang-orang yang dulu berhubungan dengan Anda, dan minta maaflah atas segalanya. Karena bukannya kadang kita merasa tersakiti padahal orang yang kita kira menyakiti kita bahkan tidak pernah bertujuan memyakiti kita. Dan sampai kapanpun dia tidak akan tahu kalau dia telah menyakiti kita kalau kita tidak bercerita kepadanya. 

Sebuah kekonyolan yang sangat sering terjadi dalam kehidupan. Sebuah kesia-siaan. Jadi sangat baik jika kita mencoba membuka belenggu jebakan rasa bersalah itu dengan minta maaf terlebih dahulu, maka borgol itu akan runtuh dengan sendirinya. Dan percayalah it's really worth it.

Setelah kita terbebas dari rasa sakit hati, luka, dendam, maka kita akan bergerak lebih lincah di kehidupan saat ini. Dan tentunya menyongsong masa depan dengan lebih optimismdan tenang. Karena ketakutan untuk terluka, disakiti telah sirna. Percayalah bahwa jika Tuhan mengijinkan sesuatu yang menyakitkan terjadi dalam hidup kita maka pasti ada sesuatu ya g indah di baliknya. Sebuah harapan, sebuah penghiburan dan sebuah kesempatan untuk menjalaninsesuatu yang baru. 

Asalkan kita berbedar hati untuk memaafkan dan melepaskan belenggu masa lalu tersebut di masa lalu. Toh sudah tidak bisa diubah lagi karena sudah terjadi, mengapa juga mesti dipikirkan. Masa lalu adalah histori, masa depan tiada yang tahu. Yang bisa kita kontrol adalah hari ini, saat ini, detik ini. Apa yang akan kita lakukan saat nafas ini masih mampir masuk dan keluar dalam hidup kita. Be present, be NOW. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun