Mohon tunggu...
Herman Wijaya
Herman Wijaya Mohon Tunggu... profesional -

Penulis Lepas.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Cinta Ferry Mursyidan Baldan yang Tak Pernah Pudar untuk Chrisye

30 Maret 2018   00:56 Diperbarui: 30 Maret 2018   00:58 981
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap pesohor (selebritis), dalam bidang apapun pasti memiliki penggemar. Banyak penggemar yang tidak hanya sekedar menggemari karyanya, tetapi juga penampilan, perilaku hingga gaya hidup sang pesohor. Bagi yang fanatik, mereka akan melakukan apa saja demi sang idola.

Ada dua kategori penggemar untuk para pesohor, yakni Groupie dan fans. Kata groupie mengacu pada kata "group" (kelompok/grup musik.Kata groupie di Amerika Serikat biasa digunakan sebagai istilah ejekan untuk menggambarkan jenis penggemar wanita tertentu yang dianggap lebih tertarik pada menjalin hubungan intim dengan para bintang rock daripada musik mereka. Groupie adalah seseorang yang mencari keintiman emosional dan fisik dengan musisi atau selebriti lainnya

 

Penyanyi Led ZeppelinRobert Plant pernah membedakan antara fans yang hanya ingin hubungan seks singkat, dan para groupie yang bepergian dengan para musisi untuk waktu yang lama, yang bertindak sebagai pacar atau ibu pengganti, dan sering kali turut menjaga barang berharga, obat-obatan, kostum panggung, serta kehidupan sosial para musisi.

 

Ketegori kedua adalah Penggemar (bahasa Inggris: fan(s)), atau disebut supporter atau pendukung untuk tim olahraga, adalah seseorang yang menggemari sesuatu dengan antusias, seperti grup musik, tim olahraga, buku, atau selebriti. Secara kolektif, kumpulan pengemar akan membentuk basis penggemar (fanbase) atau fandom.

Kategori ini menunjukkan antusiasme mereka dengan bergabung menjadi anggota klub penggemar, menyelenggarakan atau ikut serta dalam diskusi dan pertemuan penggemar, menerbitkan majalah penggemar (fanzine), menulis surat penggemar, mengumpulkan benda-benda yang berhubungan dengan sang idola, mempromosikan benda-benda untuk mendukung idola mereka, dan membuat seni penggemar (fan art).

Entah masuk ke dalam kategori mana seorang Ferry Mursyidan Baldan, politikus yang pernah menjabat sebagai Menteri Agraria dan Tara Ruang - Kepala Badan Pertanahan Nasional di Kabinet Kerja pimpinan Presiden Joko Widodo. Ferry adalah seorang penggemar fanatik penyanyi lagu-lagu pop Chrisye (almarhum).

Rasa suka Ferry terhadap Chrisye sangat luar biasa, meski pun dia tidak menunjukkan tingkah berlebihan, seperti penggemar Nicolas Cage yang mengikuti sang idola sampai ke kamar tidurnya; atau Pria bernama Joshua Corbett -- penderita skizofrenia -- yang mengaku sebagai ayah rahasia dari anak artis Sandra Bullock. Pria itu menulis surat demi surat, menceritakan siapa ia sebenarnya. Pria itu mengaku sebagai suami dari Bullock. Ia mengklaim, ikatan cinta mereka sudah dikehendaki Tuhan.

Ferry mengekspresikan kecintaannya kepada Chrisye dengan smooth, tidak berkobar-kobar, walau pun dalam ukuran seorang penggemar, apa yang dilakukannya sangat luar biasa. Cara Ferry mengekspresikan diri seolah sejalan dengan karakter, perilaku dan gaya hidup sang idola. Chrisye yang kemudian mengganti namanya menjadi Chrismansyah Rahadi setelah menikah dan menjadi mualaf, memang dikenal sebagai seorang pesohor yang tidak neko-neko. Jalan hidupnya lurus, tidak pernah terdengar dia terlibat dengan minuman keras atau napza hingga meninggal dunia. Meski pun namanya sangat terkenal, Chrisye adalah seorang yang pemalu dan cenderung introvert.

Untuk mengetahui latar belakang kecintaan Ferry Musyidan Baldan terhadap Chrisye, penulis mencoba mencari jalan untuk mewawancarai politikus yang pernah bernaung di Partai Golkar dan Partai Nasdem itu. Atas bantuan seorang teman wartawan, akhirnya penulis diberi kesempatan untuk mewawancarainya, di kantor Kementerian Agraria dan Tata Ruang -  Badan Pertanahan Nasional di kawasan Kebayoran Baru Jakarta Selatan, pertengahan September 2016 lalu. Ketika itu Ferry Mursyidan Baldan masih menjabat sebagai Menteri. Dia menerima saya dengan akrab, tanpa aturan birokrasi yang terlalu berbelit-belit.   

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun