Ia juga ingin mencekekoki orang lain agar hapal lagu-lagu Chrisye. Itu dilakukannya di mana-mana. Bahkan di kementerian tempatnya bertugas selama dua tahun, semua pegawai tahu, jika ada acara harus menyanyikan lagu-lagu Chrisye. Â Jika ia datang ke sebuah hotel tempatnya biasa menginap di Surabaya, home bandnya langsung menyanyi Chisye.
"Begitu anak-anak muda tahu tenang Chrisye, tukang ngamen di warung sate tahu lagu Chrisye aja saya udah senang. Ada seorang pemain band, yang biasanya main lagu-lagu balada seperti lagu Ebiet, Iwan Adurahman, Bimbo, dia bisa. Begitu saya undang untuk sarapan, dia belajar 10 lagu chrisye," tuturnya.
Kini masih ada satu keinginannya yang belum terwujud, tetapi sudah mulai dirintis jalannya: yakni membuat sebuah tempat yang akan menampung segala sesuatu tentang Chrisye. Di tempat yang disebutnya dengan nama "Chrisye's Corner" atau Rumah Chrisye, Untuk keperluan itu memorabilia Chrisye dikumpulkan. Mulai dari CD, piringan hitam, kostum, benda-benda lain yang terkait dengan kehidupan almarhum, termasuk film-filmnya jika nanti jadi, akan dikumpulkan di situ.
Pembuatan Chrisye's Corner menurutnya terinpsirasi dari "Beatles Corner" di Liverpool Inggris. Tempat itu kerap dikunjungi orang dari berbagai belahan dunia. Orang membeli merchandisenya dan jadi cinta dengan Beatles.
"Sekarang barang-barnag sudah banyak yang dikumpulin. Nanti akan kita kumpulin. Kalau ada yang bisa kita beli, kita beli, ada yang bisa kita pinjam, akan kita pinjam. Kalau ada yang ori dan takut rusak, kita bikin duplikatnya. CD sudah ada. Mudah-mudahan masih ada piringan hitamnya," tutur Ferry.
Ferry menegaskan, tidak ada sedikit pun keinginan untuk menarik keuntungan dari sekian kegiatan maupun pembuatan Chrisye's Corner itu. Semua sudah dijelaskan kepada keluarga, bahwa itu adalah bentuk apresiasi masyarakat terhadap almarhum Chrisye, terutama dari penggemar.
Masih banyak tindakan dan sumbangan Ferry untuk mengenang Chrisye. Hari ini di tahun kesebelas kepergian Chrisye, tentu ada acara yang dibuat untuk mengenang sang idola.
Bagi banyak orang, apa yang dilakukan Ferry Mursyidan Baldan sangat aneh. Apa untungnya ekspresi yang mengorbankan pikiran, tenaga dan biaya demikian banyak itu? Dalam ungkapan orang Betawi, "Saudara bukan, apa bukan, kok mau-maunya ngelakuin begitu!"
Bagi Ferry, semua yang dilakukan adalah bentuk rasa cinta kepada sang idola. Mengutip sedikit lirik lagu Ebiet G. Ade, kata orang cinta musti berkorban....
Itulah cinta. Dan sampai saat ini cinta Ferry kepada Chrisye yang telah sebelas tahun meninggalkan kita semua, tak pernah pudar...
     Â