Mohon tunggu...
Herman Wijaya
Herman Wijaya Mohon Tunggu... profesional -

Penulis Lepas.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

CaKetum Parfi, Andryega da Silva: Jadi Boneka, Tidak Selamat Dunia Akhirat!

21 Agustus 2016   19:23 Diperbarui: 21 Agustus 2016   19:36 373
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sepanjang saya mengikuti organisasi ini/ dulu saya bangga memegang kartu parfi. Sekarang jangankan saya/ yang senior saja sudah tidak bangga. Padahal legalistas dan gaungnya luar biasa.

Tujuan leluhur dulu membuat Parfi ini intinya melesatarikan budaya dan pariwisata Indonesia sendiri, dan menjaga keseimbangan sosial dalam bidang perfilman dan menjadi partner pemerintah untuk bisa menjalankan fungsi perfilman.  Fungsi-fungsi ini harus dikembalikan. Kenapa Parfi ini tidak berjalan dengan sebenarnya karena fungsi dan tujuannya tidak dipahami. Yang dirubah itu pedomannya. Padahal pedoman tidak perlu dirubah.

Siapa yang dimaksud tidak paham?

Sebetulnya mereka paham atau tidak bukan saya yang menilai. Tapi mungikin anggota simpatisan atau warga perfilman. Saya tidak ingin menilai.

Di sini bukan orang. Yang menjalankan roda kepengurusan ini adalah perangkat. Yang menjalankan roda organisasi ini orang-orang atau sitem. Ada yang paham tapi kepentingannya berbeda, ada yang tidak paham tapi ambisinya luar biasa. Bukan saya menunjuk seseorang. Tapi perangkat inilah yang tidak bisa menjalankan sebuah system.

Parfi memang bukan Depsos yang hanya memperhatikan anggotanya. Harus ada sinergi. Sinergi inilah yang harus dijalankan. Bagaimana membangun sinergi ini untuk membangun anggotanya. Anggota juga tidak boleh ingin diperhatikan terus, tapi kontribusinya apa. Ini juga kembali kepada perangkat tadi. Bagaimana memotivasi mereka untuk perduli terhadap Parfi harus ada simbiosis mutualisme.

Ada pemikirian dari kita bagaimana membenahi manajemen organisasi tapi juga memberdayakan anggotanya.  Kalau geregetan cuma duduk saja tidak ada gunanya.   Orang ngomong kepingin membereskan Parfi, tapi cuma ngomong, ikut kongres enggak mau. Artinya bagaimana dia bisa merubah Parfi. Apa cuma ambil cat lalu dicat dari luar? Itulah ego. Enggak boleh dong.

Tetap harus diikuti. Kita ikuti aturan yang ada. Kita jangan melawan aturan. Kita ikuti aturan hukum yang ada. Kita ikuti prosesnya tahap demi tahap. Itu bagian dari perjuangan untuk membenahi.

Apa upaya anda untuk masuk ke bursa pencalonan?

Ada non teknis da nada teknis. Ada internal dan ekseternal. Yang non teknis membenahi manajemen organisasi. Tahu penyakitnya kita analisa lalu kita operasi. Non teknisnya kita obati dengan obat yang tepat untuk mkengobati penyakitnya.

Non teknisnya adalah membenahi struktur, administrasi dan manajemennya, teknisnya kita melangkah. Parfi ini kira-kira organisasi apa? Organisasi profesi, profesinya apa ? Bidang perfilman. Nah itu yang perlu kita jabarkan. Kadang orang bicara parfi itu film tapi tidak dijabarkan lagi. Ini kembali kepada program dan pemikiran. Kami akan mengembalikan branded parfi lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun