Mohon tunggu...
Matjhacoffee
Matjhacoffee Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswi

saya suka menulis berbagai hal yang penuh di otak saya

Selanjutnya

Tutup

Roman

Cerita Tentang Luka

8 Maret 2024   21:14 Diperbarui: 8 Maret 2024   21:17 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Roman. Sumber ilustrasi: pixabay.com/qrzt

Aku menggores, membubuhkan tanda

Pada setiap jiwa yang mulai lelah

Aku memberikan sebuah peringatan

Bahwa yang kau lakukan 

Bukan yang terbaik untuknya

Jangan lagi kau lakukan

Atau aku akan menandaimu

Di tubuhmu yang membisu 

Atau di hatimu yang semu

Aku memberikan rasa sakit

Perih. Pedih.

Namun kau tetap menikmati

Menikmati setiap rasa yang muncul

Yang berkedut di hati atau tubuhmu

"Biarkan," katamu

"Biar rasa ini menjadi melodi

Rasa sakit yang pernah saya dapatkan

Melodi yang saya dendangkan

Dari ingatan tentang dirinya yang hilang."

"Wahai luka!" kau memanggilku

"Selama kau masih bersemayam

Berikan saya waktu untuk masih mengenangnya

Dan disaat kau pergi

Bawa juga dia pergi dari ingatan

Agar saat dia melintasi benak saya lagi

Saya lupa, saya lupa bahwa dia pernah memberi saya luka."

Aku tertawa, dirimu yang lemah

Tersakiti oleh kenangan peradaban

Aku hanya tersenyum,

Kepergianku akan meninggalkan tanda

Tanda yang sulit hilang

Tapi jika kau tak melihatku lagi

Ingatan tentangnya akan mulai hilang

Maaf, maafkan aku yang seegois itu untuk tidak meninggalkanmu

Jika itu maumu

Lupakan saja aku

Aku  yang menyimpan perjuanganmu

Rasa yang kau nikmati dariku

Akan aku buang dari kehadirannya

Hai dirimu, cepatlah sembuh

Dan dia bukan untukmu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Roman Selengkapnya
Lihat Roman Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun