Mohon tunggu...
Mathilda AMW Birowo
Mathilda AMW Birowo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, Konsultan PR

Lebih dari 35 tahun menggeluti bidang Corporate Communication. Organisasi: Ketua Umum Alumni Katolik Universitas Indonesia (Alumnika UI) Dewan Pengurus Pusat Wanita Katolik Republik Indonesia Asosiasi Dosen Indonesia (ADI) Dosen Komunikasi Universitas Multimedia Nusantara Dosen Komunikasi Vokasi Universitas Indonesia Konsultan Public Relations Anyes Bestari Komunika Penulis Buku Gramedia (terdaftar) Trainer Gramedia Akademi Trainer Pusdiklat KOMINFO Pendidikan: Deakin University - STA Multifaith Leadership for Women Organization London School of Public Relations - M.Si FISIP UI - Sarjana Komunikasi Fakultas Sastra Belanda UI - D3 Cambridge University / LSPR - Managing Information Certification Lemhannas RI, PPRA 64 Penerbitan Buku: Becermin Lewat Tulisan (Gramedia Pustaka Utama) 1001 Virus Cinta Keluarga (Gramedia Widiasarana Indonesia) Brand Yourself (Gramedia Widiasarana Indonesia) Mengembangkan Kompetensi Etis di Lingkungan Kita (Gramedia Widiasarana Indonesia) Melati di Taman Keberagaman Praktik Kepemimpinan Perempuan di Indonesia dan Australia (Gramedia Widiasarana Indonesia) Pencapaian/Penghargaan: Australia Awards Indonesia, STA Scholarship Indonesia Wonder Women, Universitas Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Belajar dari Strategi Komunikasi Kunjungan Paus Franciscus

7 September 2024   06:16 Diperbarui: 7 September 2024   10:32 289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Pressbooks, Introduction to Communication in Nursing

Ensiklik ini  mengajak manusia untuk memberi perhatian terhadap pembangunan bumi sebagai rumah bersama yang sudah semakin memprihatinkan kerusakannya.  Persoalan yang tengah dihadapi Indonesia tentu tak lepas dari perhatiannya. Namun demikian, Bapa Paus memilih kata-kata yang tepat sebagai pesan utamanya kepada dunia, khususnya Indonesia dan juga bagi umatnya.

Berikut beberapa poin penting yang penulis catat dalam pesan-pesan inspiratif Bapa Paus di setiap sesi pertemuannya di Indonesia. Dalam kunjungannya ke Masjid Istiqlal, Paus menyinggung soal sumber daya alam Indonesia yang melimpah seperti tambang emas, "Tetapi harta yang jauh lebih berharga adalah persatuan sebagaimana semboyan Bhineka Tunggal Ika". Soal persatuan juga ditekankan Paus dalam kunjungan ke istana negara. 

Ia menulis di buku tamu, "Immersed in the beauty of this land, a place of encounter and dialogue between different cultures and religions, I wish the Indonesian people growth in faith, fraternity and compassion. God bless Indonesia!" Sedangkan untuk umat Katolik, satu pesan mendalam dari Bapa Paus agar umat jangan letih untuk berbuat baik dan rendah  hati, "Dan ingatlah bahkan ketika kamu tidak menuai apa-apa, jangan pernah lelah menabur".

 

Apa maknanya bagi Indonesia? 

Kerendahan hati tanpa kata (Katolikana)
Kerendahan hati tanpa kata (Katolikana)
Kunjungan Paus ke Indonesia yang dinilai banyak kalangan sebagai yang sukses akan berdampak pada citra Indonesia, setidaknya saat dimana isu-isu politik berseliweran. Sebagai negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam, Pemerintah mengundang dan memberi ruang bagi Bapa Paus untuk tak hanya bertemu dengan umat Katolik tetapi juga dengan berbagai kalangan di Indonesia. Hal ini pun semakin memperkuat wajah Indonesia sebagai negara yang beragam agama, suku dan Bahasa.

 Meski ada beberapa isu negatif terkait dengan apa yang ditemukan Densus 88 yakni adanya pengancaman dan komentar-komentar provokatif di media sosial, tetapi kedewasaan dan toleransi  warga Indonesia lebih kuat, tampak dari antusiasme masyarakat menyambut dan mengelu-elukan Bapa Paus. 

Demikian halnya dengan sambutan hangat dari berbagai kalangan pada pertemuan lintas agama. Peran TNI dan Polri dalam menjaga keamanan juga menunjukkan niat baik Pemerintah dalam mengupayakan situasi yang damai dan aman dalam penyambutan Bapa Paus. 

Kesuksesan Indonesia dalam perhelatan besar ini  ibarat sebuah Brand bahwa Indonesia telah berhasil mengajak warganya untuk menjaga suasana yang kondusif selama kunjungan Bapa Paus, diantaranya himbauan WFH guna mengantisipasi kemacetan lalu lintas. Sifat dari Pemerintah ini menjadi pemberitaan dan tayangan positif di berbagai media nasional maupun internasional yang kemudian semakin mempererat hubungan antar kedua negara. 

Brand tak hanya soal nama, simbol negara, lagu kebangsaan, tetapi juga mencakup kesan yang ada di benak masyarakat terhadap sebuah bangsa yang diperoleh melalui apa yang mereka rasakan, lihat atau dengar melalui media. Mengacu pada definisi dari Mallorie Rodak, Brand dalam hal ini ibarat sebuah janji bahwa kunjungan tamu negara akan disambut baik dan dipastikan keamanannya.   

Adanya gimmicks dan souvenir yang diproduksi berbagai kalangan seperti kipas, kaos, bendera merupakan atribut yang akan memperkuat Brand. PT Pos Indonesia melengkapi event kunjungan Paus asal Argentina ini dengan menerbitkan prangko seri kunjungan apostolik Paus Fransiskus ke Indonesia. Penerbitan prangko seri ini disertai  dengan Penandatangan Sampul Hari Pertama Prangko Seri di Plaza Maria, Gereja Katedral, Jakarta, 2 September 2024. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun