PPUK merupakan salah satu kegiatan andalan ormas kemasyarakatan ini. Program ini dikembangkan untuk membantu mengangkat kemampuan perempuan dalam menjalankan usaha dengan tujuan utama meningkatkan ekonomi rumah tangga.
Anggota PPUK ini umumnya Perempuan non-Katolik yakni masyarakat sekitar paroki dimana cabang-cabang WK berada. Para Binaan mendapat bimbingan dan pendampingan berupa pemberian pinjaman modal tanpa bunga. Program ini sejalan dengan apa yang lazim dikenal sebagai usaha mikro ataupun UMKM.
"Tujuannya untuk memberdayakan seluruh usaha kecil secara perorangan maupun kelompok, juga mengupayakan keterpaduan cara berpikir dan bertindak dalam melakukan usaha serta mengembangkan kualitas usaha agar berdaya pikat. Binaan PPUK ini terbuka bagi semua perempuan baik katolik ataupun non katolik yang bersedia dibina/didampingi oleh anggota Wanita Katolik RI (di Ranting atau di Cabang)," jelasnya.
Adapun sitematika pemberian pinjaman PPUK sebagai berikut:
Binaan diberi modal dengan jumlah tertentu, dan disepakati untuk mengembalikan pinjaman dengan periode tertentu.
Misalnya, Rp.1.000.000-Rp.2.000.000, dikembalikan selama 20 minggu: sejumlah Rp.50.000 - Rp.100.000 per minggu + tabungan Rp.10.000 - 25.000 per minggu.
Indonesia Unggul
Program pemberian makanan dan susu gratis menjadi salah satu kegiatan andalannya.
Prabowo dalam pernyataan penutup dengan humble menyampaikan permohonan maaf atas kata-kata atau perbuatan yang tak berkenan. Ia akan fokus pada upaya pemberantasan kemiskinan, kelaparan untuk membangun Indonesia yang kuat, adil dan makmur.Terkait dengan gizi anak-anak, WKRI di berbagai cabang mempunyai program kemasyarakatan bekerjasama dengan RT dan RW setempat dalam memberikan vitamin, susu dan kacang hijau bagi balita. Bersamaan dengan itu juga memberikan pengobatan murah dan pemeriksaan Kesehatan bagi lansia dan balita secara berkesinambungan.
Sementara Ganjar membungkus debat dengan komitmen 3 janji: "taat kepada Tuhan, hukum, dan keadilan". Ia menyampaikan bahwa bangsa sering dikecewakan oleh para pemimpinya mulai dari fasilitas Kesehatan yang tak terpenuhi, pendidikan tidak inklusi, lapangan pekerjaan tak menjangkau banyak orang, stunting.
Ia berharap agar kekecewaan rakyat tidak terulang dan Ganjar menyerukan apa yang pernah dikatakan Joko Widodo saat berkampanye di tahun 2019, "Kita diingatkan untuk tidak memilih calon yang punya potongan diktator dan otoriter, mempunyai rekam jejak melanggar HAM, kekerasan, dan masalah korupsi. Indonesia akan masuk era baru dimana tak ada satupun rakyat ditinggalkan, era gotong royong menuju Indonesia unggul."