Mohon tunggu...
Mathilda AMW Birowo
Mathilda AMW Birowo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, Konsultan PR

Empat dasawarsa menggeluti bidang Corporate Communication di Kompas Gramedia, Raja Garuda Mas Group dan Bank CIMB Niaga. Memiliki pengalaman khusus dalam menangani isu manajemen serta strategi komunikasi terkait dengan akuisisi dan merger. Sarjana Komunikasi UI dan Sastra Belanda ini memperoleh Master Komunikasi dari London School of Public Relations serta sertifikasi Managing Information dari Cambridge University. Setelah purnakarya, menjadi Konsultan Komunikasi di KOMINFO. Saat ini mengembangkan Anyes Bestari Komunika (ABK), dosen Ilmu Komunikasi di Universitas Indonesia; Universitas Multimedia Nusantara; Trainer di Gramedia Academy dan KOMINFO Learning Center serta fasilitator untuk persiapan Membangun Rumah Tangga KAJ; Dewan Pengurus Pusat Wanita Katolik RI; Ketua Umum Alumni Katolik UI; Koordinator Sinergi Perempuan Indonesia (Kumpulan Organisasi Perempuan Lintas Iman dan Profesi). Memperoleh penghargaan Indonesian Wonder Woman 2014 dari Universitas Indonesia atas pengembangan Lab Minibanking (FISIP UI) dan Boursegame (MM FEB UI); Australia Awards Indonesia 2018 aspek Interfaith Women Leaders. Ia telah menulis 5 buku tentang komunikasi, kepemimpinan dan pengembangan diri terbitan Gramedia. Tergabung dalam Ikatan Alumni Lemhannas RI (PPRA LXIV/Ikal 64).

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Merawat dan Mengembalikan Fungsi Sungai Ciliwung

31 Juli 2023   00:24 Diperbarui: 31 Juli 2023   10:26 426
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mengubah perilaku masyarakat terhadap lingkungan/dokpri

Kerjasama antar pemangku kepentingan/Dokumentasi pribadi
Kerjasama antar pemangku kepentingan/Dokumentasi pribadi

Selanjutnya penghijauan bantaran sungai dilakukan agar program Gema Bersuci berkelanjutan. H. Royani bekerja sama dengan beberapa komunitas, instansi pemerintah dan swasta dalam program penghijauan di kawasan bantaran Sungai Ciliwung. 

Termasuk saat ini bersama kaum akademisi dari Universitas Indonesia. Penerima Penghargaan Local Heroes ini lahir di bantaran Kali Ciliwung dan merupakan pensiunan dari BUMN. 

Pada 2009, Royani mendirikan Komunitas Peduli Ciliwung (KPC) Gerakan Masyarakat Bersih Sungai Ciliwung (Gema Bersuci). Konsistensi dan keseriusan dari H. Royani lah yang kemudian menjadikan Gema Bersuci sebagai yayasan Komunitas Gema Bersuci pada tahun 2018.

Mengapa Sungai Ciliwung?

Ciliwung adalah salah satu sungai bersejarah yang juga merupakan benteng alam Kerajaan Pajajaran [1482-1567]. Sejak zaman Kolonial Belanda di Jawa, Sungai Ciliwung telah mendapat perhatian dan dipelihara mulai dari hulu sungai. 

Hal ini dilatar belakangi anggapan pemerintah Belanda bahwa Sungai Ciliwung perlu dijaga sebagaimana juga menjaga kewibawaan ibukota, Batavia. Sungai ini terbentang dengan Panjang 120 kilometer dari Bogor mencakup Kawasan Gunung Gede, Pangrango dan Cisarua, mengalir ke hilir di pantai utara Jakarta.

Mengubah perilaku masyarakat terhadap lingkungan/dokpri
Mengubah perilaku masyarakat terhadap lingkungan/dokpri

Dalam perkembangannya, Ciliwung kerap dikaitkan sebagai penyebab banjir di Jakarta. Namun sesungguhnya adalah perilaku warga yang merusak Ciliwung dengan sampah, limbah, hingga merusak area hijau sebagai areal resapan airnya.

Saat ini Ciliwung merupakan satu dari 15 sungai yang diprioritaskan pemulihannya oleh Pemerintah Indonesia. Data penelitian LIPI menyebutkan, sepanjang tahun 1910 hingga 2010, ikan seperti belida, soro, berot, nilam, tawes, sudah tidak ditemukan lagi di Ciliwung. Agar ikan yang ada tidak punah, kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah harus ditumbuhkan. 

Sejalan dengan itu, pencemaran air yang terjadi akibat limbah industri pabrik harus dihentikan. Kerja sama antar lembaga dan masyarakat serta dunia usaha diharapkan dapat menghentikan pihak-pihak yang menebar ikan-ikan predator di Ciliwung yang bukan habitatnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun