Selanjutnya penghijauan bantaran sungai dilakukan agar program Gema Bersuci berkelanjutan. H. Royani bekerja sama dengan beberapa komunitas, instansi pemerintah dan swasta dalam program penghijauan di kawasan bantaran Sungai Ciliwung.Â
Termasuk saat ini bersama kaum akademisi dari Universitas Indonesia. Penerima Penghargaan Local Heroes ini lahir di bantaran Kali Ciliwung dan merupakan pensiunan dari BUMN.Â
Pada 2009, Royani mendirikan Komunitas Peduli Ciliwung (KPC) Gerakan Masyarakat Bersih Sungai Ciliwung (Gema Bersuci). Konsistensi dan keseriusan dari H. Royani lah yang kemudian menjadikan Gema Bersuci sebagai yayasan Komunitas Gema Bersuci pada tahun 2018.
Mengapa Sungai Ciliwung?
Ciliwung adalah salah satu sungai bersejarah yang juga merupakan benteng alam Kerajaan Pajajaran [1482-1567]. Sejak zaman Kolonial Belanda di Jawa, Sungai Ciliwung telah mendapat perhatian dan dipelihara mulai dari hulu sungai.Â
Hal ini dilatar belakangi anggapan pemerintah Belanda bahwa Sungai Ciliwung perlu dijaga sebagaimana juga menjaga kewibawaan ibukota, Batavia. Sungai ini terbentang dengan Panjang 120 kilometer dari Bogor mencakup Kawasan Gunung Gede, Pangrango dan Cisarua, mengalir ke hilir di pantai utara Jakarta.
Dalam perkembangannya, Ciliwung kerap dikaitkan sebagai penyebab banjir di Jakarta. Namun sesungguhnya adalah perilaku warga yang merusak Ciliwung dengan sampah, limbah, hingga merusak area hijau sebagai areal resapan airnya.
Saat ini Ciliwung merupakan satu dari 15 sungai yang diprioritaskan pemulihannya oleh Pemerintah Indonesia. Data penelitian LIPI menyebutkan, sepanjang tahun 1910 hingga 2010, ikan seperti belida, soro, berot, nilam, tawes, sudah tidak ditemukan lagi di Ciliwung. Agar ikan yang ada tidak punah, kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah harus ditumbuhkan.Â
Sejalan dengan itu, pencemaran air yang terjadi akibat limbah industri pabrik harus dihentikan. Kerja sama antar lembaga dan masyarakat serta dunia usaha diharapkan dapat menghentikan pihak-pihak yang menebar ikan-ikan predator di Ciliwung yang bukan habitatnya.Â