Di sinilah ruang itu perlu di isi oleh orang muda yang memiliki watak progresif dan revolusioner. Mereka menjadi pembanding, manakala dalam pertarungan narasi tersebut tidak berimbang. Sehingga narasi orang muda tentang politik dan calon pemimpin dan wakil rakyat yang hendak di pilih menjadi faktor penentu bagi masyarakat untuk menentukan hak politiknya di bilik suara.
Orang muda harus menjadi garda terdepan dalam pertarungan narasi karena merekalah pewaris tunggal republik ini. Manakala negeri ini di kuasi oleh para bandit-bandit, maka bangsa ini akan selalu terkukung dalam kemiskinan dan kemelaratan.
Sembari menoleh kembali catatan sejarah, bagaimana presiden pertama Indonesia Bung Karno menempatkan orang muda pada barisan terdepan dalam membangun bangsa. Hal ini termanifestasi dalam ungkapannya yang berbunyi "Berikan aku 1000 orang tua maka akan kucabut gunung semeru bersama akarnya dan berikan aku 10 pemuda maka akan kuguncangkan dunia",.
Ungkapan Bung Karno ini ingin meyakinkan orang muda bahwa maju mundurnya republik ini ada di tangan orang muda. Dalam konteks pemilu, masyarakat sangat menantikan narasi politik orang muda di panggung politik Pemilu 2024. Tampilnya orang muda dalam pertarungan narasi turut memberikan kontribusi menyelamatkan bangsa ini dari tangan jahil yang berusaha menguasinya.
Narasi politik orang muda  di Pemilu 2024 sangat menentukan nasib dan masa depan negeri ini. Dengan demikian semua mata dan telinga masyarakat ingin sekali mendengar narasi-narasi dari orang muda.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H