3. Validasi model
Di dalam membangun model sistem pendidikan, perancang model harus melibatkan orang-orang yang sangat mengenal operasi-operasi nyata dalam dunia pendidikan, juga disarankan untuk berinteraksi dengan pembuat keputusan tentang dasar-dasar peraturan pendidikan yang diberlakukan. Ini akan meningkatkan validitas nyata dari model yang dibangun. Di samping itu, distribusi peluang yang diterapkan untuk membangkitkan variasi random harus diuji secara statistik, misal tes goodness-of-fit.
4. Mengembangkan program komputer dan pengujian
Perancang model harus memutuskan apakah bahasa pemrograman komputer untuk model itu umum seperti Pascal, FORTRAN, Turbo-C, atau bahasa simulasi khusus seperti GPSS, SIMAN, SIMSCRIPT atau SLAM. Jika bahasa telah ditetapkan, selanjutnya mengembangkan software simulasi berdasarkan model yang telah divalidasi oleh pakar pendidikan, pakar psikologi, dan pakar lainnya yang kompetens.
5. Mengoperasikan pilot projek
Pilot projek dari software simulasi dioperasikan (run) untuk menguji model yang telah dibangun dalam komputer, bertujuan memvalidasi software yang dikembangkan.
6. Validasi Software
Pilot projek yang dioperasikan dapat digunakan untuk menguji kepekaan luaran model sebagai akibat perubahan parameter masukan. Jika perubahan luaran signifikans, estimasi parameter masukan harus diambil. Jika sistem menyerupai sistem yang ada, data luaran dari pengoperasian pilot projek dapat dibandingkan dengan sistem itu. Bila keselarasannya kurang cocok, model yang divalidasi dapat dimodifikasi agar mewakili sistem sebenarnya.
7. Merancang eksperimen
Rancangan eksperimen harus diputuskan, misalnya kondisi awal operasi simulasi, panjang perioda, lama operasi, dan jumlah replikasi untuk membuat alternatif. Pada waktu perancangan dan pembuatan operasi produksi, kadang-kadang dapat menggunakan teknik variance-reduction untuk memberikan hasil dengan presisi statistik paling tinggi (variasi estimasi diturunkan).
8. Operasi produksi