5. Simulasi dapat digunakan untuk eksperimen situasi nyata manakala kita tidak memiliki cukup informasi untuk banyak peristiwa.
6. Simulasi dapat menyediakan "preservice test" untuk ujicoba penerapan kebijakan atau peraturan operasi sistem, sebelum kebijakan itu diterapkan pada sistem sebenarnya.
7. Jika komponen baru diujicobakan terhadap sistem, simulasi dapat digunakan untuk membantu meramalkan kemacetan dan masalah lainnya yang mungkin timbul di dalam operasi sistem.
Simulasi tidak memerlukan bangunan model dalam bentuk format khusus, sebab simulasi mengizinkan pertimbangan derajat kebebasan. Oleh sebab itu, model dapat berupa abstraksi dari sistem yang dipelajari. Hasil yang diperoleh dari simulasi banyak kesamaannya dengan pengamatan atau pengukuran yang dilakukan di laboratorium. Tapi, hasil simulasi hanya berupa estimasi statistik atau perbandingan alternatif dari optimasi simulasi. Selain itu, hasil simulasi hanya merupakan data numerik tentang kinerja sistem.
Uraian di atas sangat menggembirakan karena memberikan rambu-rambu hijau untuk dapat mensimulasikan sistem pendidikan secara universal. Sistem pendidkkan tergolong sistem yang sangat rumit dengan jalinan antaraksi internal dan antar peubah begitu kompleks, sehingga saya yakin permasalahan sistem pendidikan tidak mungkin diselesaikan secara analitis, tetapi hanya dapat diselesaikan melalui simulasi sebagai salah satu alternatif pemecahan masalah di samping eksperimen. Tetapi, penyelesaian secara eksperimen memerlukan biaya sangat besar dan waktu cukup lama, dan belum tentu sistem yang diterapkan itu berhasilguna setelah dievaluasi.
Tahap-tahap yang diperlukan untuk mengembangkan simulasi komputer dari model ensemble rerata sistem pendidikan adalah sebagai berikut:
1. Perumusan masalah dan perencanaan studi
Pada tahap ini mempertegas statement sistem pendidikan, dan mengelaborasi komponen-komponen berikut atributnya. Kemudian, dari atribut-atribut itu tentukan peubah-peubah yang merupakan derajat kebebasan sistem.
2. Pengumpulan data dan membangun model
Informasi dan data tentang sistem pendidikan harus dikumpulkan, khususnya tentang keadaan atribut-atribut sistem, digunakan untuk mengkhususkan operasi prosedur dan distribusi peluang yang diterapkan terhadap model.
Dalam membangun model, perlu memasukkan intuisi-intuisi yang bernuansa psikologi, sosial, budaya, agama, dan aspek-aspek sosial budaya lainnya.