Peminat I-phone Indonesia kini dihadapkan pada posisi berat. Pemerintah Indonesia mengeluarkan larangan bagi perusahaan Apple untuk menjual produk I-phone terbaru di Indonesia.
Selama ini, Apple telah meraup untung besar dengan pasar menjanjikan di Indonesia. Ada 13 juta pengguna I-phone di Indonesia dari total 280 juta penduduk. Bukankah ini selisih yang besar antara pengguna I-phone Indonesia dan India?.Â
Perbandingan pengguna I-Phone India dan Indonesia cukup mengagetkan. Penduduk India berjumlah milyaran, sementara Indonesia masih ratusan juta. Mengapa orang Indonesia begitu doyan membeli I-phone?
Indonesia masuk dalam daftar konsumen I-phone terbesar keempat di dunia. Bayangkan berapa kerugian Apple dengan larangan penjualan I-phone di Indonesia?
Dunia sedang melihat perubahan besar dalam penduduk Indonesia. Tidak tertutup kemungkinan, Indonesia melangkah menuju negara maju. Sebagai negara berkembang saat ini, setengah penduduk Indonesia masuk katagori menengah.
Perusahaan sebesar Apple sangat jeli melihat peluang bisnis. Indonesia adalah pasar besar bagi Apple dengan mempertimbangkan jumlah konsumen I-phone setiap tahunnya yang terus meningkat.Â
Jika Apple kehilangan pasar di Indonesia, maka perusahaan akan mengalami kerugian besar yang berefek pada ekspansi bisnis kedepannya.Â
Apple terlihat enggan berinvestasi di Indonesia. Di Asia Tenggara, profit Apple mengalir deras dari Indonesia. Lantas, mengapa mereka tidak tertarik membangun pabrik di Indonesia. Bahkan, perwakilan resmi Apple hanya ada di Singapura dan Malaysia.
Pemerintah Indonesia mempertanyakan keputusan Apple. Bagi Indonesia, pola bisnis Apple terkesan ingin mendapatkan untung besar tanpa mau bekerjasama. Indonesia malah dianggap sapi perah oleh pihak Apple.Â
Vietnam sebagai Penyalur Resmi Produk Apple
Strategi Apple membangun pabrik di Vietnam yakni sebuah langkah strategis. Dengan biaya produksi yang kecil, Apple bisa menargetkan pasar lebih besar dalam waktu cepat.Â