Mohon tunggu...
Masykur Mahmud
Masykur Mahmud Mohon Tunggu... Freelancer - A runner, an avid reader and a writer.

Harta Warisan Terbaik adalah Tulisan yang Bermanfaat. Contact: masykurten05@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Artikel Utama

Peran Proofreader dan Kesalahan Penerjemahan Buku Cerita Anak Bilingual

24 Oktober 2024   15:42 Diperbarui: 24 Oktober 2024   16:42 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Proofreader adalah orang yang bertugas mengecek hasil tulisan. Biasanya, seorang proofreader memahami aturan menulis dengan baik. Tugas utama proofreader yaitu memastikan tidak adanya kesalahan penulisan.

Kenapa buku versi bilingual membutuhkan proofreader?

Kadangkala, seorang penulis menguasai bahasa Inggris. Meskipun demikian, tidak berarti ia memiliki kemampuan menerjemahkan kata secara tepat.

Sebagai contoh, saya mempelajari bahasa Inggris untuk diajarkan kepada orang lain. Saat mengambil jurusan bahasa asing, saya dituntut untuk mempelajari teori bahasa, budaya, dan tata bahasa dengan detil. 

Aspek budaya dan tata bahasa jelas sangat krusial untuk memastikan hasil terjemahan berkualitas baik. Bagi saya, sebuah buku bilingual dengan kualitas terjemahan premium terlihat dari cara penulis menerjemahkan kata.

Lantas, kenapa kesalahan terjemahan masih saja sering terjadi?

Secara pengamatan singkat, ada dua kemungkinan yang menyebabkan kualitas terjemahan rendah. Pertama, penulis terlalu percaya diri dengan kemampuan bahasa inggris (over confident). Kedua, penerbit terlalu percaya pada penulis dan tidak melakukan proofread.

Sebagaimana yang saya tuliskan di awal, beberapa penulis yang sudah menguasai bahasa Inggris belum sepenuhnya paham tentang tata bahasa dan budaya. Oleh karenanya, banyak hasil terjemahan yang keluar dari konteks bahasa Inggris. 

Terjemahan dari bahasa Indonesia ke bahasa Inggris lebih rentan terjadi kesalahan. Mengapa? karena maksud terjemahan 'dipaksakan' dengan konteks budaya Indonesia. Maknanya, penulis tidak melihat sisi makna terjemahan dalam konteks budaya bahasa Inggris. 

Kesalahan transfer kata dari Inggris ke Indonesia juga lumrah terjadi pada buku ternama. Bahkan, di beberapa kesempatan, saya menemukan buku katagori best sellers yang hasil terjemahannya terlalu baku.

Sederhananya, jika naskah buku diserahkan pada seorang proofreader, maka kesalahan penerjemahan bisa diminimalisir bersamaan kesalahan ejaan dan pemilihan kata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun