Mohon tunggu...
Masykur Mahmud
Masykur Mahmud Mohon Tunggu... Freelancer - A runner, an avid reader and a writer.

Harta Warisan Terbaik adalah Tulisan yang Bermanfaat. Contact: masykurten05@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Aturan Baru Rokok, Akankah Indonesia Bebas Nikotin?

8 Oktober 2024   13:03 Diperbarui: 8 Oktober 2024   13:04 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Permasalahan utama ada pada peralihan lahan sawah menjadi lahan non pertanian. Penyusutan ini terjadi setiap tahunnya rata-rata sekitar 50-70 ribu Ha. Jumlah yang patut dianalisa dan dipikirkan bersama. 

Ditambah lagi jumlah petani muda semakin menurun dan petani berumur segera memasuki usia pensiun. Jika ini tidak dipikirkan dengan serius dan dicarikan jalan keluar, ketahanan pangan hanya omong kosong belaka. 

Sampai hari ini Indonesia masih impor beras. Apakah pemerintah tidak mampu mengelola lahan pertanian yang besar dan potensial?

Setiap tahunnya petani di Indonesia dihadapkan pada masalah yang sama, yakni kekurangan pupuk dan penurunan harga jual. Dua hal ini bahkan seperti dibiarkan tanpa program bermutu.

Bagaimana mungkin Indonesia keluar dari cangkangnya untuk merangkak menuju negara maju. Mengurus lahan pertanian saja masih amburadul dan maunya siap saji. 

Lahan food estate sampai detik ini belum memberi kabar bahagia. Lucunya lagi, kebijakan yang sudah dijalankan malah menimbulkan efek buruk pada lingkungan. Hal ini menunjukkan ketidakbecusan pemerintah untuk berbenah diri.

lahan food estate|sumber:https://kmmh.fkt.ugm.ac.id/
lahan food estate|sumber:https://kmmh.fkt.ugm.ac.id/

Tata kelola lahan pertanian semestinya serius dijalankan. Saya sangat yakin keuntungan dari hasil pertanian dapat menenggelamkan profit dari pajak rokok. Dengan syarat dikelola serius oleh orang yang benar melalui kebijakan yang tepat.

Sayangnya, kita sama sekali belum melihat itikad baik pemerintah untuk mengelola pertanian sebagai aset terbesar negara. Bandingkan dengan Thailand dan Vietnam yang kini menyandang predikat negara mandiri pangan. 

Pemerintah Thailand dan Vietnam paham cara mengelola negara. Kebijakan yang ditelurkan mempermudah tata kelola pertaniaan dan segala unsur yang terkait dengan kebutuhan dasar petani. 

Makanya, bibit mudah didapat, alat pertanian disubsidi pemerintah, harga jual terjamin. Wajar saja jumlah petani meningkat karena kesejahteraan terjamin dengan kebijakan yang memihak pada petani. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun